Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi Rony Gunawan mengungkapkan bahwa potensi Geothermal (Panas Bumi) di Indonesia sangat besar. Bahkan, jika diibaratkan, Indonesia bagaikan timur tengahnya panas bumi.

“Terbukti 2,28 Giga Watt (GW), kemungkinan 823 MW dan terduga 13,413 GW. Paling besar panas bumi di Sumatera dan Jawa,” kata Rony dalam workshop pengembangan energi geothermal di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (24/2).

Sementara itu, lanjut Rony, untuk proses bisnisnya, masa eksplorasi panas bumi dapat mencapai dua hingga tiga tahun, dan masa pengembangan hingga lima tahun.

“Untuk izinnya, memakai izin pinjam pakai kementerian kehutanan karena ini kawasan cagar alam jadi perizinan masuk kawasan hutan,” ujarnya.

Sedangkan, saat ini kapasitas terpasang di Lahendong (Sulawesi Utara) sebesar 110 Mega Watt (MW), Kamojang (Garut) sebesar 200 MW, Ulubelu (Lampung) sebesar 110 MW.

“Pada tahun 2017, target kapasitas secata keseluruhan energi panas bumi dapat mencapai 672 MW dan lima tahun ke depan sampai 900 MW. Kita harapkan 2016 bisa memasok untuk Sumatera,” terang dia.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini kontribusi geothermal dalam bauran energi nasional mencapai 5%. ” Dibutuhkan USD5 juta untuk menghasilkan 1 MW. Karena mau tidak mau pembangunan ini harus jalan, kita butuh turbin,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka