Jakarta, Aktual.com – 15 Kecamatan Kabupaten Aceh Utara, Aceh hingga Selasa (4/1) masih terendam banjir, bahkan 41.189 warganya mengungsi ke pengungsian. Bahkan akibat banjir tersebut dua orang meninggal.

Pemkab Aceh Utara sendiri mencatat 15 Kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Tanah Luas, Cot Girek, Lhoksukon, Matangkuli, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Pirak Timu, Paya Bakong, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, Sawang, Banda Baro, dan Kecamatan Geureudong Pase.

Dan untuk banjir yang terparah terjadi di ibu kota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon, dengan 21.209 warga mengungsi, kemudian Kecamatan Pirak Timur dengan 5.856 warga mengungsi.

Plt Kepala BPBD Aceh Utara, Murzani mengatakan banjir telah meluas dengan merendam 113 desa. “Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 15 kecamatan. Dua orang meninggal dunia akibat terseret arus banjir,” katanya, Selasa (4/1).

Akibat banjir tersebut, Murzani mengatakan bahwa perekonomian warga mengalami lumpuh total serta beberapa fasilitas umum pun tidak bisa digunakan. Murzani juga mengungkapkan saat ini pihaknya sudah mendirikan 85 titik dapur umum untuk melayani warga yang mengungsi. 

Dikatakan Murzani bahwa banjir tersebut akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (30/12). Sehingga, air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto, dan Sungai Krueng Pirak meluap dan mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Saat ini ketinggian air bervariasi dari 30 cm hingga 50 cm.

Tak hanya itu, Murzani juga mengatakan bahwaPemerintah Kabupaten Aceh Utara juga sudah menetapkan daerah tersebut darurat bencana sesuai hasil rapat koordinasi Muspida dan lintas sektor lainnya.

Penetapan tersebut dinilai sudah memenuhi kriteria, karena banjir yang melanda wilayah itu sudah mengancam keselamatan jiwa dan juga harta masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid