Banda Aceh, Aktual.co — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dinilai tidak memahami regulasi dan aturan dalam sepak bola. Sehingga,  Indonesia Super League (ISL) tahun ini harus ditunda. Padahal, regulasi sepak bola wajib mengacu pada aturan FIFA.
“Kemenpora tidak bisa mengintervensi sehingga PSSI harus mengubah jadwal. Karena, jadwal liga berjenjang dan sudah diatur, seperti ISL, Piala Asia, dan lain sebagainya itu sudah ada jadwalnya. Jangan merusak jadwal yang ada karena menteri tak memahami sepak bola,” sebut Ketua Pengcab PSSI Aceh Utara, Ismed Nur AJ Hasan kepada Aktual.co Selasa (24/2).
Seharusnya, sambung Ismed, Kemenpora hanya mengontrol agar tidak terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di tubuh PSSI pusat. Sehingga Indonesia bisa tampil pria dalam semua laga internasional dan berhasil mengharumkan nama bangsa.
“Ini penduduk kita 250 juta lebih. Masak untuk mendapatkan 20 pemain sepak bola dalam satu tim saja susah, sehingga kita selalu kalah. Bahkan di level Asia kita kalah dengan Vietnam dan Singapura,” terangnya.
Selain itu, sambung Ismed, negara ini dalam kondisi aman dan tidak ada kerusuhan sehingga harus menunda ISL. Sepakbola, tambahnya adalah olahraga utama yang digemari seluruh rakyat Indonesia.
“Bahkan kaum hawa juga menggemari olahraga ini. Jangan sampai Kemenpora mengobok-ngobok sepak bola hanya karena tidak memahami bagaimana sepakbola kita,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: