Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat akan mengumumkan hasil pemilihan presiden 2019 dan legislatif di kantor DPP PDIP, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan seorang calon presiden harus memiliki semangat kepemimpinan dan bukan hanya elektoral semata.

“Calon presiden juga harus memiliki spirit kepemimpinan Indonesia bagi dunia, pemahaman terhadap kebudayaan sehingga bukan elektoral semata,” kata Hasto di sela-sela kegiatan pembersihan DAS dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Ahad (9/1).

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanyakan mengenai nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi terkait Pilpres 2024 mendatang.

Hasto mengatakan elektabilitas itu merupakan kepercayaan rakyat kepada kader PDI Perjuangan. Namun, Hasto mengingatkan untuk menjadi seorang presiden diperlukan keteguhan dalam memimpin dan kemampuan teknokratis untuk menjabarkan seluruh aspek-aspek ideologis.

Hasto menegaskan partainya belum memutuskan nama untuk didukung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, Hasto menekankan PDIP terus memperkuat konsolidasi sekaligus mematangkan kaderisasi.

“Kami punya banyak kader yang sudah teruji, karena setiap keberhasilan kepala daerah itu menjadi materi dalam sekolah calon kepala daerah PDIP, sehingga keberhasilan kader PDIP itu dilakukan secara sistemik dan perubahannya terukur di dalam menyelesaikan masalah rakyat,” jelas Hasto.

Hasto mengatakan kaderisasi yang selama ini dibangun PDIP untuk menghasilkan kepemimpinan yang ideologis sesuai Pancasila dan meletakkan masa depan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Karena itu, Hasto menganggap stok pemimpin yang bisa didukung untuk Pilpres 2024 banyak dan tak ada masalah di dalamnya.

Politikus asal Yogyakarta itu juga menyampaikan banyak kader PDIP yang memimpin daerah selama dua periode. Sebut saja Tri Rismaharini di Surabaya, Hendrar Prihadi di Kota Semarang, dan Budi Sulistyono di Kabupaten Ngawi.

Selain itu, kata Hasto, PDIP juga memiliki Djarot Saiful Hidayat yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta. “Cukup banyak stok pemimpin di PDIP,” ujarnya.

PDIP, lanjut Hasto, juga memiliki pengalaman panjang dalam kontestasi Pemilu. Pernah menang dua periode di Pemilu dan pengalaman kalah. Setiap proses itu, tegas Hasto, PDIP selalu belajar dari pengalaman.

“Kami terus membangun organisasi memperkuat agar mesin politik partai, dari pusat sampai RT, dapat bekerja maksimal, sehingga Ibu Megawati akan memutuskan siapa calon presiden dan wakil presiden. Kami siap,” kata Hasto menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid