Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi rilis Survei nasional bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024 secara daring Ahad (9/1/2022).

Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis surveinya menemukan bahwa mayoritas masyarakat tidak setuju terkait rencana pemerintah untuk memberikan vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19 yang rencananya akan dilakukan pada pertengahan Januari 2022 ini.

“54,8 persen tidak setuju, 41,7 persen setuju. Bahkan, dikasih booster pun masyarakat lebih banyak yang tidak setuju ketimbang setuju,” kata Burhanudin Muhtadi dalam rilis ruvei daring Ahad (9/1).

Selain itu menurutnya mayoritas masyarakat juga menolak pemberian vaksin untuk anak, hanya sedikit yang menolak.

“63,2 persen responden juga tidak setuju dengan rencana pemerintah memberikan vaksin untuk anak berusia 3-12 tahun. Hanya 34,2 responden yang menyatakan setuju”.

Menurutnya, permasalahan ini harus segera diatasi. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat menolak vaksin karena bagaimanapun masalah ini bisa menjadi masalah tersendiri di luar dari isu teknis terkait dengan ketersediaan vaksin dan vaksinator.

“Kalau masyarakat tidak setuju ya repot,” tuturnya.

Survei nasional ini bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024. Dilakukan 6-11 Desember 2021. Total sampel sebanyak 1.220 responden tersebar proporsional di 34 provinsi. Responden dilakukan dengan wawancara tatap muka.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah