Jember, Aktual.commm – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jember pada Minggu (09/01) kemarin, telah mengakibatkan ratusan rumah warga rusak, serta beberapa infrastruktur rusak parah dengan kondisi kerusakan terparah di Perumahan Bumi Mangli Permai Kaliwates Jember.
Bencana banjir inipun langsung mendapatkan perhatian dari jajaran Forkopimda Jember, ratusan personil dari TNI dan Polri serta BPBD Jember bahu membahu membersihkan beberapa material banjir yang ada di Perumahan Bumi Mangli, dengan menyiapkan dapur umum dan juga membantu warga membersihkan lumpur yang memenuhi rumah warga.
“Kami hari ini melakukan asesment terhadap warga terdampak banjir, dengan mengirimkan anggota kami untuk melakukan pendataan dan juga membantu membersihkan lumpur dan barang barang warga yang terkena lumpur,” ujar Kapolres Jember AKBP. Herry Purnomo.
Selain dari jajaran Polisi, unsur TNI juga terlibat dalam membantu warga terdampak banjir, bahkan Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. Batara C Pangaribuan langsung turun ke lokasi dengan didampingi kepala BPBD Kabupaten Jember Sigit Akbari.
“Kami melakukan pendataan dan inventarisir kerusakan, dimana selain beberapa fasum yang rusak, juga infrastruktur yang tergerus air dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan, untuk memperbaikinya, kemungkinan kami akan mengerahkan alat berat,” ujar Dandim 0824 Jember Letkol. Inf Batara C Pangaribuan.
Sementara dari pantauan media ini, kerusakan terparah di jalan perumahan, ratusan meter jalan tergerus air hingga 50 cm, sedangkan untuk rumah warga yang terdampak terdapat 225 Kepala Keluarga lebih.
“Untuk di Perumahan Bumi Mangli tidak ada korban jiwa, hanya rumah terdampak, sedangkan untuk posko kami menyiapkan dapur umum,” ujar Dandim.
Sedangkan adanya pemberitaan terkait korban jiwa, Dandim menyebutkan bahwa korban adalah pencari rumput warga Panti yang tergelincir saat menyeberang sungai, dimana saat itu keadaan hujan.
“Yang meninggal bukan korban banjir di Bumi Mangli, tapi pencari rumput yang terpeleset mereka suami istri dan 1 petani terkena serangan jantung saat di hutan, jadi tiga warga tersebut bukan korban banjir, tapi terpeleset ya,” pungkasnya.
(Aminudin Aziz)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi