Jakarta, Aktual.co —Gencarnya isu pertentangan antara Muslim Sunni versus Syiah di Indonesia mungkin tak bisa dipisahkan dari persaingan antara Arab Saudi dan Iran, dalam memperebutkan pengaruh politik di kawasan Timur Tengah. Demikian dikatakan oleh seorang diplomat asing, yang kebetulan penganut Muslim Sunni, kepada Redaktur Senior Aktual.co, Satrio Arismunandar, yang melaporkan langsung dari Irak hari Senin (23/2). Satrio melakukan kunjungan jurnalistik ke berbagai wilayah di Irak sejak Kamis (19/2). “Kita tahu bahwa persaingan pengaruh atau politik ini melibatkan aliran dana yang lumayan besar ke para pelaksana di bawah, yang akan mengeksekusi program-program titipan dari donatur,” tambah diplomat tersebut. Seorang diplomat asing lain, yang juga penganut Muslim Sunni, mengingatkan bahwa di Indonesia pernah ada aliran dana dari Libya. Namun, sejak tewasnya pemimpin Libya Moammar Khadafi, aliran dana dari Libya berhenti. Sejumlah diplomat Muslim di Irak menyatakan keprihatinan terhadap isu-isu yang dianggap berpotensi memecah belah umat Islam di Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar. Karena isu serupa sudah menimbulkan kerusakan besar di negara-negara Muslim di Timur Tengah.
Artikel ini ditulis oleh:

















