Pemandangan menunjukkan kendaraan yang terbakar di dekat gedung kantor walikota menyusul protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. Gambar diambil 6 Januari 2022. REUTERS/Mariya Gordeyeva

Jakarta, Aktual.com – Kantor Kejaksaan Kazakhstan hari Sabtu waktu setempat melaporkan 225 orang tewas dalam kerusuhan unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar gas yang terjadi selama pekan lalu.

Kepala kriminal kejaksaan Khazakstan Serik Shalabayev mengungkap 225 korban tewas tersebut termasuk warga sipil dan penjahat bersenjata serta 19 diantaranya adalah personel kepolisian.

Demonstrasi ini dimulai pada 2 Januari di negara Asia Tengah yang kaya minyak dan gas untuk memprotes kenaikan tajam harga bahan bakar. Mereka dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, melebar menjadi protes umum terhadap pemerintah otoriter negara itu dan berubah menjadi kekerasan dalam beberapa hari, terutama di Almaty, kota terbesar di negara itu. Para pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung pemerintah dan membakarnya.

Menurutnya diperkirakan ada puluhan ribu orang yang berunjuk rasa beberapa pekan lalu yang berujung pada kerusuhan di berbagai kota? atas aksi unjuk rasa ini presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan dari Rusia untuk menertibkan situasi di negara itu.

Presiden juga menggelar pertemuan dengan seluruh badan keamanan dan penegakan hukum guna mengevaluasi kerusuhan Pekan lalu dan meReformasi sistem keamanan negara itu selain itu presiden juga mencabut status darurat nasional di 10 dari 17 wilayah seiring kondusifnya situasi.

Unjuk rasa besar-besaran pecah pada 2 Januari lalu di Kazakhstan akibat kenaikan bahan bakar gas unjuk rasa selama beberapa hari tersebut berubah jadi kerusuhan massal dan menewaskan 225 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah