Jakarta, Aktual.co — ‘Ida’ -yang meraih penghargaan Oscar dalam kategori film berbahasa asing terbaik- adalah drama kontroversial, yang menelanjangi warisan sulit kependudukan Nazi di Polandia dan pemerintahan Stalinis pascaperang.

Film hitam putih itu menampilkan kejujuran tanpa kompromi dari sutradara Polandia Pawel Pawlikowski, yang sekalipun memicu kritik di dalam negeri namun mendapatkan penghargaan di luar negeri, termasuk BAFTA.

 “Kami membuat film tentang perlunya keheningan dan penarikan diri dari dunia dan berkontemplasi, dan di sinilah kita saat ini. Di pusat kebisingan dan perhatian dunia. Fantastis, Anda tahu itu,” kata Pawlikowski kepada para penonton Oscar di Teater Dolby di Hollywood.

 “Hidup ini penuh kejutan.” Film ini bercerita tentang Ida, seorang wanita muda di tahun 1960-an saat Polandia dikuasai komunis. Film itu mengupas perjalanan Ida untuk memahami dirinya sebagai seorang yahudi, dilemanya saat mengucapkan sumpah di sebuah biara Katolik, orang tuanya yang dibunuh di bawah pendudukan Nazi pada saat holocaust, dan hari-harinya saat dibesarkan oleh para biarawati.

Wanita muda itu, yang diperankan oleh pendatang baru Agata Trzebuchowska, memulai perjalanan penemuan diri dengan bibinya, seorang pejabat era Stalinis yang merupakan alat rezim untuk menekan lawan-lawannya.

Film ini mengeksplorasi topik yang hampir tabu di Polandia – termasuk pembunuhan orang yahudi selama pendudukan Nazi oleh warga Polandia, fakta yang disembunyikan dalam periode pasca-perang.

Film itu juga menunjukkan peran komunis yahudi pada jasa keamanan dan peradilan Polandia pasca – perang, yang dikenal dengan aksi penyiksaan dan pembunuhan pada rezim pesaing — sebuah peran yang dikaburkan selama beberapa dasawarsa sampai komunisme jatuh pada tahun 1989.

Pawlikowski menegaskan bahwa ia tidak membuat sebuah film untuk pelajaran sejarah, tapi pesan dalam “Ida” yang mencolok telah memicu kontroversi di tanah airnya.

Liga Anti – Penghinaan Polandia telah menyerukan penolakannya dan mengatakan bahwa “Ida” berisiko memberikan kesan yang salah bagi para penonton asing yaitu warga Polandia berada di balik holocaust.

Artikel ini ditulis oleh: