Jakarta, Aktual.co —Harga beras di DKI Jakarta melambung di pasaran. Pemprov DKI akan gelar jurus andalan meredam naiknya harga beras, yakni dengan gelar operasi pasar. 
Agar operasi tepat sasaran, strategi sudah disiapkan. “Kita sarankan untuk bertransaksi menggunakan e-money. Karena kita sinyalir beras ini banyak di tangan para tengkulak,” kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah, di Balai Kota, Senin (23/2).
Diakuinya, melambungnya harga beras sudah dibahas di rapat pimpinan Pemprov DKI. 
Demi meredam kenaikan harga beras, Pemprov DKI juga menginstruksikan pejabat di tiap wilayah untuk turun langsung. Yakni untuk awasi penyaluran beras, agar tidak menjadi ‘santapan’ tengkulak nakal.
“Pak walikota sudah disuruh datang ke warung-warung para penjual beras supaya distribusi beras tepat sasaran,” ujar dia. 
Dari informasi yang dihimpun Aktual.co, meroketnya harga beras di DKI terjadi sejak 9 Februari lalu. Kenaikan yang terjadi hingga 30 persen itu dipicu oleh terbatasnya pasokan beras. 
Jika hari ini Saefullah mengatakan akan melakukan operasi pasar, sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Pemprov DKI Joko Kundaryo justru mengatakan sebaliknya. Kata dia, pihaknya tak akan lakukan operasi pasar, karena operasi serupa sudah selesai digelar di 23 Januari lalu. 
Joko justru lebih andalkan operasi khusus Bulog dan PD Pasar Jaya. 
Tercatat di Pasar Induk Cipinang, beras paling murah (IR2) naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 11.000 per kg. Kemudian, kualitas IR1 dari Rp 9.500 meroket Rp 12.000 per kg. Adapun beras kelas premium, harganya terkerek dari Rp 10 ribu menjadi Rp 13 ribu per kg.

Artikel ini ditulis oleh: