Jember, Aktual.com – Buah sudah menjadi sebuah ikon Kabupaten Jember, Jawa Timur. Terutama buah yang berasal dari kawasan Rembangan, Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa. Namun beberapa tahun ke belakang ini, buah naga nampaknya sudah tidak lagi produktif di Jember, alias sudah habis masa kejayaannya.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto pun menawarkan ikon baru di wilayahnya dengan komunitas yang tak kalah dari buah naga, yakni Kelengkeng Jemsu (Jember Super).
Hal ini terlihat saat Tanam Perdana Bibit Kelengkeng Jemsu (Jember Super) di Agrowisata Rembangan kemuninglor, Kecamatan Arjasa, kabupaten Jember, Selasa (08/02) pagi.
Menurutnya, buah naga yang berada dikawasan Rembangan tersebut, sudah tidak produktif kembali disaat memasuki usia tanam puluhan tahun, sehingga dilakukan penanaman kelengkeng Jemsu tersebut.
“Hari ini Kami sedang melakukan penanaman perdana kelengkeng Jemsu di area kawasan rembangan, yang mana dulunya di sini, jadi tanaman buah naga yang sudah berumur berusia 20 tahun sudah tidak apa produktif lagi,” ujar Bupati Hendy.
“Dan ini harapan kami dengan Kelengkeng Jemsu ini di lahan 2,8 hektar ini untuk bagian percontohan masyarakat Jember bahwa kelengkeng Jemsu di Jember super ini adalah kelengkeng yang benar super dan bisa menghasilkan dengan biaya tidak terlalu mahal dan hasilnya juga cukup besar,” ungkapnya.
Selain itu, Ia menjelaskan bahwa ini merupakan percontohan yang dilakukan oleh pemkab untuk warga, karena warga akan mendapatkan edukasi serta wisata terkait penanaman kelengkeng Jemsu tersebut.
“Ini kami berikan contoh Pemkab Jember untuk masyarakat juga untuk edukasi juga untuk berwisata di sini ada multiplayer effect dari tanaman Kelengkeng Super ini,” jelasnya.
Oleh karenanya, Ia mengatakan bahwa kelengkeng Jemsu ini sangat bagus untuk dibudidayakan, sebab harga dipasarkan stabil serta baik untuk kesehatan.
“Harga kelengkeng pun juga agak bertahan, yaitu tidak naik turun tidak seperti harga yang lain, sehingga ini peluang bagus dan ini cukup bagus untuk kesehatan kita,” tutupnya.
(Aminudin Aziz)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi