Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas atas tingkah represif aparat terkait pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit untuk kepentingan pembangunan proyek Bendungan Bener.

“Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf,” kata Ganjar saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2).

Ganjar menyampaikan bahwa saat ini di Jateng sedang ada program yang cukup banyak terkait Bendungan. Salah satu yang masih berproses dan berjalan cukup lama adalah proyek Bendungan Bener di Purworejo.

“Yang ingin kita dapatkan adalah aliran irigasi yang bisa mengairi Wadas, yang barangkali tidak tersampaikan dengan baik. Maka kita konsolidasikan dengan baik. Kita selalu membuka ruang komunikasi dan diskusi,” kata Ganjar.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah Jokowi sedang melakukan rencana pembangunan Bendungan Bener dan pertambangan andesit sebagai Proyek Strategis Nasional Pemerintah dan diklaim sebagai bendungan tertinggi di Asia Tenggara.

Megaproyek bendungan ini bernilai Rp2,06 triliun. Memiliki kapasitas debit air 100 juta meter kubik. Debit air sebesar itu diproyeksikan mampu menampung air baku 1.500 liter per detik dan menopang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 6 megawatt (MW).

Desa Wadas bakal menjadi lokasi penambangan batu andesit untuk kepentingan pembangunan proyek Bendungan Bener. Dan saat ini, rencana pembangunan tersebut mendapat penolakan keras dari warga setempat, namun pemerintah tetap berusaha mewujudkan proyek ini dan warga yang sudah turun temurun tinggal dan mencari penghidupan di desa Wadas dianggap sebagai hambatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah