Medan, Aktual.co —Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara yang dihelat 20 hingga 21 Februari di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyisakan dualisme kepengurusan.
Informasi dihimpun Aktual.co dari sumber yang tak ingin disebutkan namanya menyebut, awalnya pelaksanaan Musda KNPI Sumut yang dilaksanakan di aula Mapolres Madina itu, berjalan sebagaimana prosedur tata tertib.
“Musyawarah berjalan sebagaimana mestinya, terpilih Pimpinan sidang dari Gakari, HMI, DPD KNPI Kabupaten Simalungun,” ujar si sumber melalui pesan singkat, Minggu (22/2).
Persoalan kemudian muncul, saat sidang Pleno ke IV Penjaringan calon Kandidat Ketua. Di mana dalam kepesertaan terdapat OKP yang mengalami dualisme kepengurusan.
“Kemudian terjadi perselisihan pendapat mengenai Dualisme pengurusan OKP peserta sebanyak 5 OKP, di antaranya IPPI, AMD, GPPI, IPTI,” sebutnya.
Setelah adanya perselisihan itu, lanjutnya, perwakilan dari DPP KNPI Jhonsar Lumban Toruan mengemukakan pendapatnya tentang perselisihan.
Namun, situasi tiba-tiba memanas, saat di akhir pernyataannya, Jhonsar dianggap mengangkangi tugas dan wewenang pimpinan sidang. Yakni, melakukan ketok Palu memposisikan diri sebagai Pimpinan sidang.
“Pada saat itulah peserta sidang melakukan protes terhadap Perwakilan DPP KNPI karena di anggap telah mengangkangi tugas dan wewenang Pimpinan sidang yang telah dipilih oleh Peserta sidang. Sehingga terjadi sedikit kericuhan,” tutur sumber
Meski akhirnya dapat dikendalikan, kericuhan itu diduga menjadi buntut dilakukannya Musda lainnya di lokasi yang berbeda, yakni di Hotel Rindang Kabupaten Madina.
“Musda di Aula Mapolres terpilih Sugiat Santoso dan Musda berbeda di Hotel Rindang terpilih Jusral Lubis,” tutur si sumber.
Artikel ini ditulis oleh:














