Jakarta, Aktual.co — Pemberitaan dari sebuah media massa on line, terkait pernyataan mantan Ketua Umum The Jakmania, Muhammad Lariko Ranggamone, mendapat kritikan dari Ketum baru saat ini, Gatot Ahmad Supriyanto (Richard).

Dikatakan Richard, media massa on line tersebut, tidak mengedepankan prinsip dasar jurnalistik. Pasalnya, media massa tersebut, bukan meminta komentar dari pengurus The Jakmania yang baru.

“Kami khawatir, bila media melabrak prinsip itu, berita yang dibuat terkesan tak mengindahkan prinsip jurnalistik dan sangat tidak patut untuk dijadikan menjadi sebuah berita,” kata Richard dalam siaran persnya yang diterima Aktual.co di Jakarta, Minggu (22/2).

Dalam pemberitaan di media massa itu, Lariko menghimbau, khususnya kepada anggota The Jakmania dan kepada seluruh suporter sepakbola di Indonesia, untuk melakukan aksi demonstrasi di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (23/2), terkait dengan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, yang menunda pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.

“Saya pun menghimbau agar The Jakmania dan seluruh suporter Indonesia, untuk hadir. Kita harus turun langsung untuk berjuang,” ujar Lariko.

The Jakmania sendiri, kata Richard, menyadari sepakbola Indonesia perlu dibenahi dari “setan-setan” yang selama ini disebut dibanyak media, dengan sebutan mafia sepakbola. “Dan kami juga berharap, media massa tak masuk dalam lingkungan yang biasa disebut dengan mafia sepakbola,” harapnya.

“The Jakmania yang selama ini tak pernah kenal lelah mendampingi Persija berlaga, juga takkan pernah menyerah membangun sepakbola Indonesia menjadi sehat,” tambahnya.

Richard meminta kepada semua pemangku kebijakan (steakholder) olahraga, untuk bersatu dan duduk bersama demi cita-cita membangun sepakbola Indonesia yang lebih baik, dengan terus menciptakan iklim sepakbola dalam negeri yang sehat dan kondusif. “Bukan demi kepentingan segelintir orang atau kelompok-kelompok tertentu,” sindirnya.

Artikel ini ditulis oleh: