Kuala Lumpur, Aktual.com – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menuding sejumlah konglomerat hitam mendanai partai politik Malaysia untuk menghalangi agenda refomasi dan anti korupsi di negeri jiran tersebut. Tudingan Anwar tersebut disampaikan saat wawancara dengan media Sinar Harian, Sabtu (12/2) kemarin.
Meskipun demikian, Anwar enggan menyebut satu nama konglomerat pun dalam tuduhan tersebut. Presiden PKR tersebut bahkan mengklaim dirinya sudah menjadi Perdana Menteri jika seandainya mau berkompromi dengan mereka.
“Jadi jangan meremehkan segala kemungkinan dalam politik. Dalam pemilu, selalu ada (calon) yang disponsori hanya untuk melemahkan agenda reformasi. Jangan lupa, kalau saya kompromi, saya pasti sudah jadi Perdana Menteri,” kata dia seperti dilansir dari Malaysiakini.
Lebih jauh, Anwar menyatakan golongan konglomerat tersebut tidak suka dengan sikap dan pendiriannya yang menentang korupsi dan penyimpangan anggaran. Termasuk saat dirinya mengkritik dan mendesak pengungkapan skandal Pandora Papers.
“Terus terang, saya bisa berkawan dengan semua. Tetapi untuk kompromi soal korupsi, hal tersebut hanya akan membuat negara kita menjadi rusak. Saya masih ingat ketika di parlemen (saya) bicara tentang Pandora Papers yang melibatkan mantan Perdana Menteri, Mantan Menteri Keuangan dan nama-nama besar petinggi partai, Ketua Parlemen sempat melarang saya bicara,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson