Jember, Aktual.com – Penghulu atau dikenal dengan modin, dianggap turut bertanggung jawab jika terjadi bayi stunting. Pasalnya, modin mengetahui usia masing-masing pasangan pernikahan, sehingga deteksi bayi stunting bisa dilakukan.
Hal ini disampaikan Bupati Jember, Hendy Siswanto saat acara pembukaan acara kader CoE (Center of Excellent) BKKBN se Propinsi Jatim di Hotel Meotel pada Selasa (15/2). Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini, diikuti puluhan peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing kabupaten di Jawa Timur.
“Guna mencegah stunting, saat ini dibutuhkan peran semua pihak, termasuk masyarakat dan juga Modin, kenapa dengan modin, karena modin atau penghulu menjadi garda terdepan dalam mendeteksi pernikahan dini, dimana pernikahan dini juga menjadi faktor bayi stunting, jangan sampai ada pemalsuan data mempelai, kalau sampai ini terjadi, bisa berurusan dengan hukum,” ujar Bupati Jember, Hendy Siswanto.
Bupati tidak memungkiri, bahwa angka Stunting di Kabupaten Jember saat ini angkanya masih terbilang tinggi, sehingga pihaknya menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pencegahan.
“Berbagai upaya sudah kami lakukan dalam pencegahan stunting, termasuk melakukan MoU dengan Pengadilan Agama, Kemenag dan juga pihak Kepolisian,” ujar Bupati.
Sementara Kepala BKKBN Propinsi Jatim Dra. Maria Ernawati MM, dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab bayi stunting, dimana faktor paling dominan adalah angka kemiskinan, kadang juga pola asuh, hal ini dialami rata rata oleh pasangan yang belum siap menikah.
Sedangkan angka Stunting tertinggi di Jawa Timur, saat ini ada di Kabupaten Bangkalan, dan terendah adalah Kabupaten Mojokerto, sedangkan Jember sendiri berada pada peringkat 14 se Jawa Timur.
“Angka stunting di Jawa timur masih terbilang tinggi, yakni diangka 23,26 %, sedangkan Kabupaten Jember angkanya lebih tinggi sedikit daripada Jatim, yakni 23,72 persen, sedangkan kabupaten dengan angka stunting tertinggi adalah Kabupaten Bangkalan dan terendah Mojokerto, Jember sendiri berada di peringkat 14,” pungkas Erna.
(Aminudin Azis)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi