Jakarta, aktual.com – Wali Kota Malang, Sutiaji membantah isu yang mengatakan bahwa Program Pemerintah terkait Malang Halal City sebagai bentuk tidak toleran kepada selain Muslim.

Ia mengatakan bahwa Malang Halal City tidak ada kaitannya dengan sara dan meminta kepada masyarakat jangan menganggap bahwa semuanya akan di-islamisasikan.

“Center of Halal Tourism ini ga ada kaitannya dengan sara dan lain-lain. Jangan dianggap kalau halal ini semuanya syar’i dalam artian segala sesuatu di-islamisasikan,” ucapnya saat menghadiri dialog aktual.com, Selasa (22/2) sore.

Diksi Halal, menurutnya, bukan berarti membuat daerah Islam, tapi Islami karena jumlah masyarakat Malang mayoritas umat Islam.

“Sesungguhnya yang namanya halal ini tidak konotasinya membuat daerah Islam. Tapi islami iya, karena jumlah masyarakat kami (Malang) 70 persen umat Islam,” ucapnya.

Ia justru heran kepada beberapa oknum yang mempermasalahkan perihal Malang Halal City ini.

“Kami malang ini toleransinya nomor satu Se-Jawa Timur. Tidak ada yang namanya ini tidak Pancasila dan lain-lain. Justru yang mempermasalahkan ini yang harus (Jadi) tanda tanya besar,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain