Jakarta, aktual.com – Abu Hanifah merupakan sosok ulama yang terkenal dengan kepandaiannya. kepandaiannya tersebut bukan hanya pandai dalam teks-teks Al-Qur’an saja, akan tetapi ia pandai juga dalam masalah ilmu-ilmu akal bahkan berdebat. Terdapat kisah yang menarik tentang dirinya saat berdebat, berikut kisahnya:
Suatu ketika ada salah seorang ulama di Masjid Rushafah hendak memamerkan kemampuan intelektualnya. Dengan sombongnya, ia berkoar di hadapan para hadirin, “Aku siap menjawab pertanyaan sesulit apa pun dari kalian!”
Tanpa ia sadari bahwa di antara hadirin yg ia tantang untuk mengajukan pertanyaan kepadanya terdapat seorang Abu Hanifah.
Sejurus kemudian, Abu Hanifah mengacungkan jari tangannya untuk menga jukan pertanyaan kepada ulama yg terbujuk (sombong) itu. “Apa pertanyaanmu?”
Abu Hanifah kemudian menyampaikan pertanyaannya, “Semut yang berbicara dengan Nabi Sulaiman itu jenis kelaminya laki-laki apa perempuan?”
Mendengar pertanyaan Abu Hanifah yg sederhana tetapi sulit dijawab tersebut, orang sok alim tadi tidak bisa menjawab, hanya dapat menundukkan kepala.
Karena tidak mampu menjawabnya, Abu Hanifah menjawab pertanyaannya sendiri, “Sesungguhnya semut tersebut berjenis kelamin perempuan.”
Pria yg mengaku alim tersebut penasaran dengan jawaban Abu Hanifah, lantas ia menanyakan dalilnya kepada Abu Hanifah.
Dengan sigap dan cekatan Abu Hanifah menjelaskan bahwa dalam surah an-Naml ayat 18, fiil-nya kata namlah berupa shighat muannats قالت yang menunjukkan bahwa semut yang berbincang dengan Nabi Sulaiman adalah perempuan.
Setelah memberi jawaban sekaligus penjelasan dalilnya, Abu Hanifah memberi nasihat kepada orang tersebut, Sebenarnya saya tidak ingin bertanya kepadamu. Aku lebih suka untuk mengatakan kepadamu janganlah kau terbujuk dengan kelebihan yg kau miliki.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain