Jakarta, Aktual.com – Lebih dari 50 perusahaan kakap dunia menarik diri dari Rusia setelah invasi militer yang dilakukan ke Ukraina. Mereka menutup toko, pabrik dan menangguhkan operasi hanya selang sepekan Rusia menggempur wilayah Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin akan melancarkan aksi balas dendam atas sanksi negara barat dengan mengambil alih aset perusahaan-perusahaan yang meninggalkan tanah mereka.
“Kita perlu bertindak tegas terhadap perusahaan yang akan menghentikan produksi mereka,” ujar Putin dalam video yang disiarkan oleh media Rusia, seperti dilansir CNN Business, Jumat (11/3).
Untuk merealisasikan perintah Putin, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan bahwa saat ini undang-undang telah dirancang untuk mengatur tindakan tersebut.
“Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan kegiatan organisasi dan pekerjaan dan kami akan memantau situasi ini dengan cermat,” imbuhnya.
Pemerintah Rusia akan mengeluarkan daftar barang dan peralatan yang akan disita alias tidak boleh dipindahkan ke luar negeri oleh perusahaan.
Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web pemerintah, daftar tersebut mencakup lebih dari 200 item, termasuk sarana teknologi, telekomunikasi, peralatan medis, kendaraan, mesin pertanian, peralatan listrik serta mobil dan lokomotif kereta api, kontainer, turbin, logam dan batu.
Berikut adalah beberapa toko dan pabrik yang menangguhkan operasi karena efek Rusia menggempur wilayah Ukraina yaitu Coca-Cola dan Apple, serta grup minyak besar terkemuka, seperti BP dan Shell, Goldman Sachs, Volkswagen, Apple, IKEA, Microsoft, IBM, Shell, McDonald’s, Porsche, Toyota, H&M.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah