Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pertanian sepanjang Januari-Februari 2022 mengalami kenaikan sebesar 11,45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun total komposisi share sektor pertanian mencapai 1,82 persen.
Selain itu, kinerja sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan sebesar 10,36 persen bila dihitung secara tahunan (year on year/YoY). Sementara jika dihitung bulanan (month to month/MtM) mengalami penurunan karena komoditas kopi yang juga turun di bulan Februari 2022.
“Kalau dirinci ekspor nonmigas pada bulan Februari 2022 ini tercatat USD19,47 atau naik sebesar 6,55% (MtoM) dan 35,24% secara (YonY),” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Berita Resmi Statistik yang digelar secara virtual pada Selasa (15/3) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengapresiasi kerja keras para petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Selain itu, ia juga turut mengapresiasi Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) yang selama ini membantu proses ekspor komoditas pertanian Indonesia.
Selain itu, Wamentan Harvick juga mengatakan bahwa untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi, Kementerian Pertanian memiliki program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
Menurutnya, program ini telah dijalankan dengan baik, hal ini terlihat dari ekspor hasil pertanian yang terus mengalami tren pertumbuhan yang positif, terutama di masa pandemi.
“Alhamdulillah, kinerja sektor pertanian kita terus tumbuh positif. Ini semata-mata karena hasil kerja keras para petani, para peternak, pekebun kita. Disamping itu, kita di Kementan juga punya program Geratieks per tahun. Itu sudah jalan, yang ujung tombaknya salah satunya adalah kawan-kawan Badan Karantina Pertanian,” ujar Wamentan Harvick dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (18/3).
Sebagai informasi, Gratieks adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi