Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah mengetahui ‘modus’ yang biasa digunakan oknum warga yang mengambil keuntungan dari penggusuran. 
Kata dia, modus yang biasa digunakan oleh orang yang tergusur yakni dengan membangun lagi bangunan setelah dapat uang kerohiman dari Pemprov DKI.
Si oknum, ujar Ahok, biasanya juga menyewakan lahan ke orang lain. Dengan oknum warga yang seperti inilah, kata dia, Pemprov DKI kerap berseteru.
“Rata-rata yang ribut dengan saya (Pemprov DKI) adalah pemilik lahan yang nyewain ke orang, makanya pakai pengacara semua,” ungkap dia, di Balai Kota DKI, Jumat (20/2).
Modus lainnya, tutur Ahok, si pemilik tanah biasanya menjual tanah dan bangunannya begitu akan digusur. Sehingga, pembeli yang tidak tahu akan kebagian sialnya.
“Ada juga menyewakan ke orang. Lalu si pemilik meminta penggusuran ditunda sampai kontrakannya selesai. Jadi diisi orang lain dulu supaya isinya orang yang punya KTP DKI,” ujar dia.
Sedangkan bagi oknum yang ‘bermain’ agar dapat unit rusun lebih dari satu, kata Ahok, pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan. Yakni diharuskan memakai kartu anggota yang terdaftar di bank. Sehingga akan ketahuan riwayat serta status penghuni tersebut.
“Karena maling itu di Jakarta, oknum maling itu dari yang miskin sampai kaya seperti pejabat. Makanya tugas saya menjaga supaya tidak ada yang dicuri,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: