Komunitas Peduli Buta Huruf Al Quran mendeklarasi dukungan untuk Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sebagai kandidat Calon Presiden RI (capres) pada Pemilu 2024, di Kota Bandung, Minggu (27/3/2022). (ANTARA/HO-Komunitas Peduli Buta Huruf Al Quran)

Bandung, aktual.com – Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Kang Emil) sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Koordinator Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran Muhammad Hidayat, Senin (28/3), dalam keterangan persnya mengatakan Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran menginginkan sosok pemimpin nasional yang punya perhatian terhadap pengentasan ketidakmampuan individu Muslim dalam membaca Alquran.
“Tentu saja, dalam berjuang mengentaskan buta huruf Alquran, kami perlu sinergi bersama pemerintah. Kami melihat Kang Emil sosok pemimpin nasional yang punya perhatian terhadap Alquran,” katanya.

 

Hidayat menilai selama ini di Jawa Barat, sosok Ridwan Kamil sejak menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tampak peduli terhadap persoalan buta huruf Alquran.

 

“Ini bentuk dukungan politik bagi Kang Emil. Kami melihat beliau punya atensi yang baik terhadap bidang keagamaan di Jawa Barat. Memperhatikan pesantren dan menerbitkan Program Satu Desa Satu Hafizh (Penghafal) Alquran,” paparnya.

 

Harapannya, lanjut Hidayat, jika Allah menghendaki Kang Emil dapat tampil dalam kompetisi Pilpres 2024 dan melenggang menjadi pemimpin nasional, maka perjuangan mengentaskan buta huruf Alquran di tengah kaum Muslim bisa semakin mudah.

 

Dia menambahkan sosok Kang Emil sejauh ini dapat diterima semua kalangan karena berasal dari latar belakang profesional.

 

Ia meminta sudah cukup polarisasi di akar rumput masyarakat akibat dua perhelatan pilpres sebelumnya.

 

“Kita butuh pemimpin yang menyatukan masyarakat. Jangan ada lagi istilah cebong dan kampret. Insyaallah Kang Emil bisa diterima semua kelompok masyarakat,” tegasnya.

 

Kegiatan Komunitas Peduli Buta Huruf Alquran sementara ini berpusat di Jawa Barat. Keanggotaannya terdiri atas para ulama, guru ngaji, tokoh masyarakat, dan relawan.

 

Secara khusus, paparnya, komunitas yang diinisiasi sejak 2020 ini telah melaksanakan sensus terbatas di salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang.

 

Mengetes langsung kemampuan mengenal huruf hijaiyah dan membaca Alquran setiap keluarga.

 

“Secara nasional data yang kami miliki ada 65 persen penduduk Indonesia buta huruf Alquran. Perlu sinergi antara komponen masyarakat dan pemerintah dalam mengatasinya. Semoga harapan untuk Kang Emil ini diridai Allah subhanahu wa ta’ala,” kata Hidayat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain