Jakarta, Aktual.co — Seorang pria berkulit hitam, Souleymane S mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari warga ibukota Prancis pada Rabu (18/2) waktu setempat. Dia diolok-olok dan dilarang masuk ke dalam kereta oleh warga kota Paris menjelang pertandingan Liga Champions antara Paris Saint-Germain melawan Chelsea.
Kejadian yang terjadi di stasiun Richelieu-Drouot itu mendapatkan perhatian dari orang-orang yang tengah berada di sana. Terdapat sebuah rekaman video yang membuktikan peristiwa tersebut.
Dalam wawancara dengan salah satu media Prancis, Le Parisien, Souleymane mengungkapkan, bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Menurut pengakuannya, dia ditahan tidak boleh masuk ke dalam gerbong kereta. Sambil menahannya, para penumpang yang diduga pendukung ‘The Blues’ itu juga bernyanyi dengan kalimat, “Kami rasis, kami rasis dan itu cara yang kita suka”.
Souleymane menerangkan, bahwa dia tidak tahu maksud orang-orang itu menahannya masuk ke dalam kereta. Tapi, pria berusia 33 tahun itu meyakini karena warna kulit yang dimiliki membuat dirinya jadi target ejekan.
“Apa yang bisa dikatakan pada anak-anak saya? Apa saya harus bilang, ‘tidak boleh naik kereta karena kulit saya hitam? Itu akan jadi sia-sia,” ujar Soulemane, dilansir dari BBC, Jumat (20/2).
Namun demikian, ayah tiga orang itu tetap tidak terima dengan perlakuan tersebut. Souleymane pun berencana untuk melaporkannya kepada pihak Kepolisian Paris. Karena menurutnya, jika hal itu dibiarkan akan berdampak lebih buruk, bahkan dapat menimbulkan konflik.
“Apa yang sudah terjadi, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Orang-orang ini fans Inggris, mereka harus dicari, dihukum dan masuk penjara,” tegas Soluemane.
Rekaman video tersebut telah dilihat oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Dia pun mempunyai pandangan yang sama dengan Soulemane. “Itu sangat menggangu dan mengkhawatirkan,” ujar David.
Artikel ini ditulis oleh:

















