Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyalurkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng kepada 211.455 pengajar agama di Jateng. Total bantuan yang diberikan Rp281 miliar.
Bantuan itu, kata Ganjar merupakan wujud perhatian Pemprov Jateng untuk meningkatkan kesejahteraan guru agama. Bantuan diberikan secara simbolis saat Rapat Kerja Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah di Surakarta, Jateng.
“Tadi ada pemberian apresiasi dengan awarding. Dan ternyata kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah agama itu menarik,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (31/3).
Bantuan itu dibagi menjadi dua, yakni insentif senilai Rp254,2 miliar untuk para pengajar keagamaan. Kemudian, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah untuk Madrasah Aliyah (MA) senilai Rp26,8 miliar.
Program bantuan ini telah memasuki tahun keempat sejak 2019. Pada awal program, cuma 171.131 orang pengajar agama yang mendapatkan insentif.
Satu tahun berikutnya, pada 2020, total penerima bertambah 40.324 menjadi 211.455 orang. Penerima bantuan terdiri dari pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
“Kami mendorong sekolah percontohan. Sehingga banyak kegiatan itu ditukar sama yang lain. Menurut saya ini menjadi champion, ini menjadi pionir-pionir yang kita harapkan nanti memengaruhi yang lain. Nah kontennya bisa macam-macam,” jelas Ganjar.
Setiap guru agama penerima insentif akan memperoleh masing-masing Rp1,2 juta tiap empat bulan. Pencairan tahap pertama dilakukan April mendatang, dengan ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu