Jakarta, Aktual.co —Forum Betawi Rempug (FBR) mengecam sikap tak pantas yang diperlihatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai seorang pemimpin. Yakni dengan menunjukkan sikap emosional berlebihan saat menghadapi warga DKI yang mengadu soal sengketa tanah, Rabu (18/2) kemarin, di Balai Kota.

Juru bicara FBR Fajri Husein mengingatkan, Ahok harusnya lebih taat pada ayat-ayat konstitusi agar bisa bersikap santun agar dicintai warga Jakarta.

“Ahok seharusnya bersikap seperti pemimpin ‘Jalal’ (mulia), bukan seperti pemimpin Dajjal yang menyakiti masyarakat,” ujar dia, dalam rilis yang diterima Aktual.co, di Jakarta, Kamis (19/2).

FBR, ujar dia, mendesak Ahok untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi kemarin yang memperlihatkan sikap arogan ke warga DKI sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terpancing emosinya karena dua orang warga DKI Jakarta yang mengadukan permasalahan sengketa tanah.

Dua orang warga tersebut, pertama adalah pria berusia sekitar 40 tahunan dan orangtuanya yang berada di atas kursi roda. Mereka datang untuk mengadukan permasalahan tanah.

Namun sayangnya, Ahok tidak dapat membantu mereka. Menurut Ahok permasalahan tanah tidak dapat diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Kalau permasalahan tanah bukan di saya tapi di pengadilan,” jelasnya dengan nada keras.

Mendengar itu sang si warga tidak mau menerima jawaban tersebut. Dia menuntut Ahok agar segera menyelesaikan permasalahannya.

Tapi Ahok malah naik pitam, dan berkata, “Kalau saya jadi presiden baru saya bisa selesaikan.”

Kesal dengan jawaban Ahok, si warga marah dan berupaya menghalangi keberangkatan dia untuk ‘blusukan’ bersama Presiden Joko Widodo.

“Saya tidak akan pergi dari sini. Mati saya di sini,” teriak si warga.

Ahok ternyata tak mau kalah marah. Dia gebrak kap mobil dinasnya dan meminta warga untuk minggir. Tak hanya itu, Ahok bahkan menantang si warga untuk berkelahi. Sampai akhirnya dilerai petugas pengamanan Balai Kota.

Artikel ini ditulis oleh: