Jakarta, Aktual.co —Sikap emosional yang dipertunjukkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Rabu (18/2) kemarin saat menghadapi warga yang mengadukan soal sengketa tanah, menuai kecaman.
Kecaman keras disampaikan Forum Betawi Rempug (FBR) atas sikap tak pantas Ahok sebagai seorang pemimpin.
Juru bicara FBR, Fajri Husein mengatakan Jakarta dipimpin kepala daerah berdasarkan konstitusi, dan bukan dipimpin seorang kaisar seperti di masa lalu yang bisa berbuat seenaknya. Dengan mengesampingkan etika dan norma.
“Ini Jakarta yang dipimpin kepala daerah, bukan dipimpin Kaisar, FBR mengecam keras tindakan Ahok tersebut,” kata Fajri, dalam rilis yang diterima Aktual.co Kamis (19/2).
Sebagai seorang Gubernur Jakarta, ujar Fajri, Ahok harusnya bisa menjaga etika dan norma. Sedangkan sikap yang dipertontonkannya di depan warga DKI kemarin, dianggap tidak menunjukan sikap seorang pemimpin yang baik.
Diberitakan sebelumnya, Rabu kemarin saat akan berangkat mendampingi Presiden Joko Widodo ‘blusukan’ ke sodetan, Ahok dibuat naik pitam oleh seorang nenek-nenek.
Tiba-tiba mobilnya dihadang seorang nenek renta yang duduk di kursi yang ternyata mau mengadu soal sengketa tanah. Si nenek tak datang sendirian. Bersama dia ada seorang laki-laki berkumis tebal berbadan tegap dan ibu-ibu. Obrolan pun terjadi.
Namun pembicaraan menjadi panas, saat tak juga ditemukan titik temu. Si nenek tetap meminta Ahok tinggal membantu mencari solusi atas masalahnya. Begitu melihat gelagat Ahok akan masuk ke mobil, si lelaki yang mendampingi si nenek keluarkan kata-kata kasar bernada makian.
Mendengar makian, Ahok yang hendak masuk mobil balik badan, bermaksud menghampiri si lelaki. Namun dihadang petugas protokoler. Ahok yang terlihat sudah naik pitam pun menggebrak kap mobilnya. Sembari berkata setengah berteriak, “Itu bukan wewenang kita.”
Bukannya ciut, si lelaki justru terus menunjuk-nunjuk ke arah Ahok sembari terus berteriak. Keadaan baru bisa terkendali setelah pasukan protokoler dibantu satpol PP mengamankannya.
Sang nenek yang tidak berdaya pun dituntun menjauh dari mobil Ahok. Sementara si wanita berkerudung yang belakangan diketahui bernama Neli, langsung menghampiri Ahok dan mencium tangan Ahok untuk meminta maaf, sambil tetap meminta bantuan.
“Kami mohon bantuannya pak Ahok,” pinta Neli sembari mencium tangan Ahok.
Namun Ahok yang raut wajahnya sudah terlanjur menegang kembali menyemprot.”Kalau minta bantuan sopan,” ketusnya.
Ahok pun masuk mobil dan melanjutkan agenda blusukan bersama Presiden Jokowi. Sementara si nenek terus digiring menjauh dari rombongan mobil Ahok.
Usut punya usut, keributan ini berawal dari si Nenek yang tanahnya ‘diambil’ oleh pengembang dan dijadikan Rumah Sakit Puri Kembangan, Jakarta Barat. Nenek itu meminta bantuan dari pemerintah sebab dirinya sudah lebih dari 70 tahun tinggal didaerah tersebut, serta memiliki Girik asli.
Artikel ini ditulis oleh:

















