London, Aktual.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Senin (11/4) bahwa Rusia bisa menggunakan senjata kimia di Ukraina dan meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras pada Moskow yang akan menghalangi pembicaraan tentang penggunaan senjata itu.
Ada laporan yang belum dikonfirmasi pada Senin yang menunjukkan bahwa senjata kimia digunakan di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan, yang terkepung.
“Kami membahas penggunaan senjata kimia ini dengan sangat serius,” kata Zelenskyy dalam video pidato malamnya pada Senin. Dia tidak mengatakan senjata kimia telah digunakan.
“Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu, adanya kemungkinan tersebut berarti diperlukan reaksi terhadap agresi Rusia dengan lebih keras dan lebih cepat.”
Petro Andryushchenko, ajudan wali kota Mariupol, menulis di kanal Telegramnya bahwa laporan tentang serangan kimia belum dikonfirmasi dan dia berharap dapat memberikan perincian dan klarifikasi nanti.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat mengetahui laporan tersebut.
“Kami tidak dapat mengonfirmasi saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat,” kata Kirby.
“Laporan-laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran kami tentang kemampuan Rusia menggunakan berbagai zat kimia untuk mengendalikan kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia, di Ukraina.”
Invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan jutaan orang mengungsi, telah bergeser dari ibu kota Kiev ke wilayah timur Ukraina, di mana serangan besar-besaran diperkirakan akan terjadi di sana.
Uni Eropa mengatakan pada Senin bahwa lebih banyak sanksi terhadap Rusia adalah sebuah pilihan.
“Sudah waktunya untuk membuat paket sanksi ini sedemikian rupa sehingga kita bahkan tidak akan mendengar kata-kata tentang senjata pemusnah massal dari pihak Rusia,” kata Zelenskyy.
“Embargo minyak terhadap Rusia adalah suatu keharusan. Setiap paket sanksi baru terhadap Rusia yang tidak memengaruhi minyak akan diterima di Moskow dengan senyuman.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Dede Eka Nurdiansyah