Surabaya, Aktual.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa melakukan kunjungan silaturahim ke Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Miftachul Akhyar sekaligus membahas keumatan bangsa.
“Saya bersilaturahim ke beliau dan berbagi pandangan,” ujarnya saat bersilaturahmi ke kediaman Kiai Miftachul Akhyar di Kompleks Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Jalan Kedung Tarukan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam.
Pada kesempatan tersebut, Suharso yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas itu berbincang soal Indonesia, termasuk membicarakan terkait pemimpin yang bagus ke depan itu seperti apa.
Selain itu, kedatangan dirinya juga untuk mendapat masukan dari Kiai Miftachul Akhyar terkait keislaman sekaligus berguru dan mengetahui pandangan untuk menegakkan syariat.
Disinggung pembahasan terkait agenda politik, Suharso membantahnya dan menurutnya NU adalah ormas Islam terbesar yang aset bangsa sehingga harus dijaga serta dihormati.
Dalam pandangannya, Suharso Manoarfa menegaskan pihaknya enggan menjadikan NU sebagai alat politik.
“NU kan adalah milik nasional, aset bangsa. Saya kira dengan apa yang telah dicanangkan harus dihormati. Bagaimana kita sesama umat yang sama-sama punya basis pemilih umat itu tidak berhadap-hadapan. Tapi justru saling memperkaya,” katanya.
Sementara itu, Rais Aam PBNU Kiai Haji Miftachul Akhyar menegaskan bahwa PPP memiliki tugas untuk merawat umat Islam, salah satunya di NU.
“Kan kita punya umat yang besar ini juga kewajiban PPP untuk merawat umat itu. Kalau merawat dengan baik maka otomatis baik,” tuturnya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut juga mengaku bersama Suharso Manoarfa yang datang beserta beberapa pengurus pusat berbicara soal kepemimpinan, keumatan bangsa ini.
“Di mana kita bisa menaikkan kualitas. Tidak ada bicara politik, hanya bicara pemimpin, umat, bagaimana umat makin cerdas,” kata Kiai Miftah, sapaan akrabnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah