Jakarta, Aktual.com – Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation menggelar peringatan Haul Quthbul Aqthâb Wa Kahfi Amni at-Thullâb Syaikhul A’dzom Sayyiduna Al-‘Ârif Billâh Al-Mursyidul Kâmil Al-Mukâmil Al-Imâm Abul Hasan ‘Alîy As-Syâdzilîy Ra. ke-787 pada Selasa (21/6).
Haul waliyullah pendiri tarekat Syadziliah tersebut baru dapat diadakan secara luring setelah dua tahun terakhir diselenggarakan secara daring karena situasi pandemi COVID-19 di Indonesia.
Khodim Zawiyah Arraudhah dan Mudir Jam’iyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) DKI Jakarta, KH. Muhammad Danial Nafis mengungkapkan pentingnya memperingati haul kekasih Allah yang agung seperti Imam As-Syadzili terutama bagi pengikut tarekat Syadziliyah karena dengan mengingat orang-orang sholeh terutama para ulama dan auliya, maka Allah akan turunkan rahmat.
“Semoga dengan keberkahan beliau kita mendapatkan tanazalur rohmah (turunnya rahmat) dari Allah subhanahu wa ta’ala,” kata Kiai Nafis di Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan.
Acara dihadiri oleh Khodim Ulama Al-Azhar Kairo dan Mursyid Syadziliyah Mesir Maulana Syekh Yusri Rusdi bin Sayyid Jabr Al-Hasani, Al-Ustadz Abdullah Yusri (Antony Oktavian), lc., M.A. dan Al-Ustadz Dr. Muhammad Agus Salim M.A. serta para Kiai dan pengurus JATMAN Idaroh Wustho dan Idaroh Syu’biyah se-DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu Kiai Nafis juga mengijazahkan untaian doa Hizb Bahr dan Hizb Rizq kepada para jamaah yang hadir.
“Sebagaimana yang disebutkan dalam manaqib tadi maupun dalam Latoiful Minan, Imam Syadzili berwasiat kepada murid-muridnya ‘agar menghafal dan mengajarkan Hizb Bahr kepada anak-anak kalian sebagaimana kalian mengajarkan surat Al-Fatihah kepada anak-anak kalian’, karena di dalam hizb bahr terdapat rahasia yang agung dan permohonan keselamatan di dunia maupun di akhirat. Dan hizb ini langsung didapatkan Imam Syadzili melalui lisan Rasulullah shallaAllahu alaihi wa sallam,” tutur Kiai Nafis.
Sekitar 700 jamaah hadir dalam acara tersebut, acara diawali dengan khataman Al-Qur’an dan Sholawat Dalailul Khoirot sebanyak 7x serta pembacaan Manaqib Imam As-Syadzili dilanjutkan dengan tausiyah, dzikir dan doa bersama.
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin