Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta siang ini akan gelar rapat pimpinan gabungan fraksi.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI, Lucky P Sastrawiria mengatakan rapim digelar untuk gulirkan penggunaan hak interpelasi (hak bertanya dewan) dan hak angket tentang dugaan penyalahgunaan wewenang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Terkait dokumen APBD DKI 2015.
Dia mengakui wacana itu muncul pasca Gubernur Ahok menyerahkan draf APBD ke Kementerian Dalam Negeri pada 5 Februari lalu.
Karena setelah diteliti dewan, dalam draf APBD versi Pemprov DKI ternyata tidak ada poin anggaran seperti yang sudah disepakati antara Pemprov DKI dan dewan. “Artinya ahok telah melanggar konstitusi, itu yang menimbulkan permasalahan,” kata Lucky, di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/2).
Sehingga, dewan pun menyurati Kemendagri dan mengatakan draf APBD ‘versi’ Ahok adalah ilegal atau melanggar konstitusi.
Alasannya, ujar Lucky, draf APBD versi Ahok tidak menyerap pembahasan antara eksekutif dan legislatif. Kedua, tidak melampirkan tanda tangan pimpinan dewan. “Itu sebab kita anggap ilegal. Makanya timbul wacana untuk mengajukan interpelasi dan hak angket ke Ahok hari ini,” ujar dia.
Interpelasi yang akan dirangkum dalam rapim siang ini, ujar dia, pertama, terkait penyerapan anggaran yang tidak maksimal di 2014. Kedua, penyelesaian persoalan banjir yang tidak maksimal di 2014.
Lucky menyontohkan banjir parah yang melanda Ibu Kota minggu lalu. Padahal dengan dana besar yang diambil di APBD 2014 lalu, banjir itu bisa diatasi. “Tapi dia (Ahok) malah salahkan PLN. Padahal itu perintah dari pusat. Ahok berbicara sabotase,” ujar dia.
Ditegaskan Lucky, Ahok harus mempertanggungjawabkan penyerapan anggaran 2014 yang tidak maksimal. “Kalau dia tidak bisa menjawab, kita akan lanjutkan pada pemakzulan,” ujar Lucky.
Anggota Komisi bidang pemerintahan ini berkeyakinan semua fraksi akan kompak untuk mengajukan hak interpelasi ke Ahok. “Kalau kami dari Demokrat sudah setuju, tapi fraksi lain belum tentu setuju, ya tapi yakin saya mereka kompak,” ujar dia.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun aktual.co rapat gabungan pimpinan siang hari ini bukan lagi mengajukan penggunaan hak interplasi tapi juga penggunaan hak angket.
Artikel ini ditulis oleh:

















