JAKARTA, AKTUAL.COM – Gubernur Kaltara Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengikuti Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan Kawasan Industri (KI) Provinsi Kalimantan Utara di Istana Merdeka, Senin (11/7).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut membahas progress pembangunan kawasan industry yang telah di-groundbreaking beberapa waktu lalu.

Gubernur mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Presiden RI Joko Widodo meminta infrastruktur pendukung yang ada di kawasan industri segera dibangun.

“Bapak Presiden meminta supaya konektifitas infrastruktur dapat segera terbangun di sana. Dalam waktu dekat saya bersama Bapak Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan) akan menggelar pertemuan guna menindaklanjuti yang menjadi arahan Bapak Presiden,”jelas Gubernur.

Konsep kawasan industri hijau ini akan menjadi yang terbesar di dunia serta memiliki keunggulan geostrategi untuk menampung kegiatan kegiatan ekonomi yang bernilai tinggi dan berdaya saing.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sekarang Indonesia akan masuk pada hilirisasi pada industrialisasi bahan-bahan mentah. Ia menegaskan bahwa ke depannya sebagian besar ekspor dari Kaltara akan berbentuk bahan setengah jadi atau produk jadi agar dapat memberi nilai tambah dan edit value yang besar bagi Indonesia.

Menurut Gubernur, hal yang utama adalah ucapan terima kasih, dimana Kaltara menjadi daerah yang masuk dalam pengembangan Program Strategis Nasional (PSN), berupa KI. Hal itu dinilai merupakan sesuatu yang luar biasa dampaknya bagi pengembangan daerah ke depannya. Terutama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kaltara.

“Saya yakin, kehadiran investasi itu akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebab tak semua daerah memiliki kesempatan yang sama. Kita hari ini beruntung, ditetapkan oleh pemerintah pusat  sebagai daerah yang mengembangkan PSN,” jelasnya.

Ia juga berharap sinergi dengan pemerintah pusat, dapat mempercepat realisasi pembangunan. Dengan demikian, target konstruksi selesai selama dua tahun sejak tahun 2022. “Ditargetkan 2024 awal sudah ada produksi tahap awal. Dengan berbagai macam produk, termasuk alumunium, bahkan nantinya hingga menjadi baterai litium, termasuk juga panel surya,” harapnya.

Tidak hanya itu, sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Asisten Deputi Investasi Strategis, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan mendampingi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Kabupaten Bulungan telah melaksanakan studi banding ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah pada Kamis, 23 Juni 2022 lalu.

Saat ini progres pembangunan Kawasan Industi Terpadu Batang sangat cepat. Pembangunan jalannya sudah terlihat dan groundbreaking beberapa tenant sudah dimulai.

Gubernur menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT. Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah menerima kunjungan studi banding Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Kabupaten Bulungan.

“Pembangunan Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara adalah bagian Pemerintah untuk bersaing secara global dan ini juga merupakan langkah untuk mendukung sektor ekonomi Indonesia utamanya dibagian tengah,”katanya. (dkisp).

Artikel ini ditulis oleh:

Suryansah