Jakarta, Aktual.co — Para penambang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berharap tetap bisa mengelola sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan yang ditutup PT Geo Cepu Indonesia (GCI) dengan alasan ekonomi.

Koordinator penambang sumur minyak tua di Bojonegoro, Sugit, Senin (16/2), menjelaskan keberadaan sumur minyak tua merupakan sumber kehidupan para penambang, ketika produksinya dibeli Pertamina EP “Asset IV Field” Cepu, Jawa Tengah. Namun, lanjut dia, para penambang dari warga sejumlah desa di Kecamatan Kedewan dan Malo sudah tidak bisa mengelola sumur minyak tua, karena ditutup PT GCI sejak tiga bulan lalu.

“Awalnya, PT GCI memberikan garis polisi di dua sumur minyak, yang kemudian berlanjut merobohkan bangunan di sekitarnya. Informasi yang kami terima ada enam titik sumur lainnya yang juga akan ditutup PT GCI” paparnya.

Ia menyebutkan dua sumur minyak yang sudah ditutup PT GCI yang menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan Pertamina IV “Asset IV Field” Cepu, yaitu KW 09 dan 08 di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan. “Alasannya itu dua sumur minyak itu masuk wilayah kerjanya. Dua sumur minyak yang ditutup, satu di antaranya sudah berproduksi rata-rata 5 drum minyak mentah per hari,” tambahnya.

Ia mengatakan para penambang sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mengusahakan dua sumur minyak itu. “Kami pernah mengadu ke DPRD untuk memperoleh perlindungan. DPRD menjanjikan warga akan dipertemukan dengan PT GCI,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto menjelaskan penyelesaian konflik pengelolaan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo harus dilakukan bersama. Apalagi, lanjut dia, produksi sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo itu hampir separo tidak dibeli Pertamina EP “Asset IV Field” Cepu.

“Semua pihak terkait, mulai Pertamina, PT GCI, jajaran pemkab , juga penambang harus duduk bersama untuk mencari penyelesaian konflik antara PT GCI dan para penambang,” katanya, menegaskan.

Data Pertamina EP “Asset IV Field” Cepu mencatat di Desa Wonocolo, Hargamulyo, dan Beji Kecamatan Kedewan, serta Desa Kedungsumber, Kecamatan Malo, terdapat 500 titik sumur, namun yang masuk dalam kontrak dengan Pertamina EP “Asset IV Fiel” Cepu, hanya 250 titik sumur.

Artikel ini ditulis oleh: