Jakarta, Aktual.com – Trust Indonesia merilis hasil survei terakhir dengan menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada kelembagaan yang masih medapat kepercayaan tertinggi di masyarakat.
Trust menilai, pimpinan dari kalangan militer akan selalu mendapatkan tempat dalam kontestasi politik akibat kepercayaan publik yang turun-menurun.
“Masyarakat meyakini bahwa merekalah satu-satunya kelas sosial yang mempunyai kedisiplinan dan kesetiaan menjalankan tugas dan tanggungjawab menjaga NKRI” Ujar Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal dalam keteranganya, Rabu (20/7).
Meskipun demikian, sambung Azhari, fungsi-fungsi TNI masih bergerak atas persetujuan otoritas politik yang lebih tinggi yaitu Presiden dan Parlemen.
“Hal ini bisa dibuktikan dari tetap eksisnya para purnawirawan TNI dalam panggung politik kepartaian dan kontestasi pileg, pilkada bahkan pilpres” ujarnya.
Dalam spektrum kepartaian, para elit politik pun merasa memiliki kepentingan strategis dengan setiap tokoh militer tertinggi khususnya mantan panglima TNI di level nasional.
“Setiap tokoh TNI yang purna tugas justru lebih mampu memperlihatkan kharisma sosialnya ditengah masyarakat. Ditambah dengan kapasitas konsep strategis teritorialnya, yang secara otomatis akan menjelma menjadi kekuatan politik kewilayahan yang dibutuhkan oleh kekuatan partai politik manapun” ungkap Azhari.
“Inilah yang kami maksud kekuatan politik riil itu. Kekuatan persepsi publik yang digerakkan oleh penguasaan teritorial untuk mobilisasi massa, baik untuk mendukung program-program pemerintah maupun mendukung terbentuknya `Active Citizen Movement` ditengah-tengah masyarakat”paparnya..
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra