Jakarta, Aktual.co — Kritikus sastra dari Universitas Indonesia, Maman S Mahayana menerbitkan buku berjudul ‘Kitab Kritik Sastra’ yang peluncurannya dirangkai dengan diskusi di kampus UI Depok, Jawa Barat, 18 Februari 2015 mendatang.

Maman dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu (15/2), menjelaskan, bahwa penerbitan buku itu membuktikan bahwa tidak benar jika dikatakan masyarakat Indonesia tidak punya tradisi kritik, khususnya sastra.

Sastrawan yang selama 4,5 tahun menjadi dosen tamu di “Hankuk University of Foreign Studies’ (HUFS) di Kota Seoul, Korea Selatan, ini juga membantah anggapan bahwa kritik sastra Indonesia mengalami kelesuan.

“Buku ini memuat sejumlah contoh atau model kritik sastra, seperti kritik puisi, novel, cerpen, polemik, dan materi lain yang berkaitan dengan bidang kritik sastra,” katanya.

Peluncuran buku setebal 431 halaman yang diterbitkan Yayasan Obor Indonesia itu akan diisi dengan diskusi dengan pembicara Mgr Martina Rysova (Jurusan Studi Asia pada Fakultas Seni Universitas Palacky, Republik Ceko) dan Dr Tommy Christomy (FIB UI).

Sementara itu, Ketua Departemen Susastra FIB UI Dr Fauzan Muslim yang akan bertindak sebagai moderator mengatakan bahwa dalam rangka terus menumbuhkembangkan tradisi ilmiah, pihaknya sudah merancang serangkaian kegiatan peluncuran dan diskusi buku.

“Baik itu karya staf pengajar FIB-UI sendiri, maupun karya penulis lain yang dinilai penting dalam pengembangan bidang sastra. Dalam kerangka ini peluncuran buku Kitab Kritik Sastra ini kami selenggarakan,” ujarnya.

Sedangkan, pengajar jurusan Indonesia pada Inalco (Institut National des Langues et Civilisations Orientales), Paris, Prancis, Dr Etienne Naveau, dalam kata pengantar buku itu mengungkapkan bahwa “Kitab Kritik Sastra” itu menunjukkan kepada kita mengenai tradisi kritik Indonesia yang majemuk.

“Di samping memberi banyak fakta, renungan dan pemikiran tentang keterikatan sastra Indonesia dengan masyarakat dan kebudayaannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: