Jakarta, Aktual.co — Ketua Forum Warga Kota Azas Tigor Nainggolan menilai pemerintahan DKI Jakarta cuek terhadap permasalahan jalan rusak dan berlubang yang berbahaya bagi pengguna jalan di DKI Jakarta.
“Kayaknya Premprov cuek aja ama jalan rusak padahal ini membahayakan loh,” ujar Tigor saat dihubungi Aktual.co, Minggu(15/2).
Seperti diketahui berdasarkan Data Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta per 1 Desember 2014, 2.243 titik jalan rusak, terdiri dari 1.588 titik lama dan 655 merupakan titik baru. Perbaikan terus dilakukan, namun kerusakan tetap terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Hingga 4 Desember, masih ada 289 titik jalan rusak yang tersebar di lima wilayah kota administratif. Dari angka itu, sebanyak 655 titik jalan rusak baru di ibu kota. Jalan rusak paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Pusat, dengan 173 titik. Kemudian Jakarta Barat (171), Jakarta Timur (124), Jakarta Utara (100) dan di Jakarta Selatan sebanyak 87 titik.
Menurut data dari Dinas PU Pemprov DKI Jakarta per 26 Januari 2015 (sebelum banjir) masih tersisa 127 titik jalan yang mengalami kerusakan. Data ini menunjukkan bahwa antara kerusakan dan perbaikan saling berpacu sehingga jumlah yang rusak maupun yang telah diperbaiki fluktuatif.
Data Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta per 13 Februari 2015 atau setelah hujan lebat dan banjir pada 8-10 Februari, menyebutkan terdapat 700 titik kerusakan jalan di wilayah DKI. Kini pemerintah provinsi dihadapkan pada tugas besar untuk segera memperbaiki kerusakan itu.
Meski masih musim hujan, perbaikan jalan berlubang tetap dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga DKI. Hal itu mengingat kerusakan jalan dapat membahayakan pengendara khususnya pengguna sepeda motor. Lubang-lubang di jalanan yang ada semakin lebar karena tergenang dan harus segera ditutup, karena rawan kecelakaan. Kalau tidak, akan dikomplain masyarakat.
Masyarakat komplain karena kerusakan jalan berpotensi mengganggu perjalanan. Perjalanan bisa semakin lamban karena harus menghindari lubang. Akibat atau dampak lanjutannya sudah pasti, yaitu kemacetan semakin panjang. Pengemudi harus perlahan-lahan melintasi jalan rusak dan memilih sisi atau bagian yang tidak rusak. Bagi para pemotor harus lebih waspada dan hati-hati karena selain perlahan ketika melintasi jalan berlubang juga rawan jatuh atau kecelakaan.
Artikel ini ditulis oleh:

















