Jakarta, Aktual.co — Lazimnya, sapi memang memiliki tubuh besar dan berotot. Namun lain halnya dengan sapi yang satu ini. Sapi yang beberapa hari belakangan menggemparkan jagat maya ini memiliki postur tubuh yang tidak biasa, berotot kekar bak binaragawan.
Sapi bertubuh ala “Hulk” ini menjadi perbincangan netizen sejak beredarnya sebuah video yang memperlihatkan wujud sapi tersebut di jejaring sosial Facebook. Pro dan kontra pun bermunculan terkait wujud sapi unik yang satu ini.
Sebagian besar netizen menyebut bahwa sapi tersebut merupakan korban dari eksperimen injeksi steroid yang ditujukan agar kuantitas dagingnya semakin banyak. Mereka mengecam tindakan si peternak yang tega menyuntikkan hormon pertumbuhan ke tubuh si sapi.
“Penyuntikkan hormon dan steroid ke tubuh hewan sehingga terlihat berbeda dari bentuk tubuh normalnya adalah sesuatu yang ilegal. Ini gila dan menyedihkan,” tulis salah seorang pengguna Facebook, seperti dilansir Mirror.co.uk, baru-baru ini.
Namun sebagian netizen lainnya menyanggah pendapat tersebut. Mereka mengatakan, sapi dalam video tersebut adalah sapi jenis Belgian Blue, yang memang memiliki karakteristik tubuh berotot seperti itu. Sapi-sapi tersebut memiliki tubuh berotot lantaran mutasi genetik yang mereka alami, bukan akibat suntikan steroid.
“Ini adalah sapi keturunan Belgia yang terlihat seperti ini karena mutasi genetik sehingga massa ototnya berkembang!!! Jadi hentikanlah omong kosong soal steroid dan kekejaman hewan ini dan gunakan energimu untuk membicarakan sesuatu yang lebih relevan,” tulis seorang pengguna lainnya.
Berdasarkan penelusuran Aktual.co dari berbagai sumber, sapi berotot banteng ini merupakan sapi asal Belgia dan dikenal sebagai Belgian Blue. Sapi ini merupakan hasil dari program modifikasi daging sapi oleh para petani di Belgia. Mereka menginginkan sapi memiliki daging tanpa dilapisi terlalu banyak lemak.
Awal mula sapi yang memiliki kualitas bagus dan bertumbuh besar dikembangbiakkan. Dengan memiliki induk yang besar maka keturunannya juga besar. Namun lantas mereka berinovasi dengan memodifikasi gen-nya. Ada sebuah gen yang dikembangkan agar tahu waktu yang tepat untuk memproduksi otot ataupun tidak.
“[Ini] semua tentang mengelola hubungan seks. Para petani hanya membiarkan sapi dan sapi jantan dengan otot terbesar untuk kawin. Dan hasilnya adalah banteng yang beratnya lebih dari satu ton,” ujar perwakilan National Geographic Channel seperti dikutip Naturalnews, beberapa waktu lalu.
“Ada pengembangan gen yang mampu mengatur pertumbuhan otot pada sapi,” imbuhnya.
Sejak beredar beberapa waktu yang lalu, video tersebut sudah ditonton oleh lebih dari 16 juta netizen.
Artikel ini ditulis oleh:

















