Bandung, aktual.com – bank bjb masuk dalam 10 bank dengan perolehan pendapatan terbesar pada 2021 versi Fortune Indonesia 100. bank dengan kode emiten BJBR ini menjadi satu satunya BUMD yang masuh dalam jajaran elit tersebut.
Fortune Indonesia menyusun daftar ini dengan mengurutkan pendapatan perusahaan terbuka dan tertutup Indonesia. Untuk versi 2022, Fortune Indonesia menggunakan data pendapatan pada tahun fiskal 2021.
Masuknya bank bjb dalam 10 Bank Terbesar versi Fortune Indonesia 100. Hal tersebut menjadi bukti kerja keras seluruh insan bank bjb dalam mendorong kinerja perusahaan dan pelayanan terbaik kepada nasabah melalui inovasi digital.
bank bjb membukukan laba Rp 2 triliun pada tahun 2021, naik 19,4% dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 21,6% yoy menjadi Rp 7,9 triliun dan fee based income meningkat 39,3% yoy menjadi Rp 1,33 triliun.
Sedangkan pada triwulan II tahun 2022, bank bjb berhasil mencatatkan laba bersih Rp 1,2 triliun atau meningkat 29,6% yoy. Hal ini berkat pencapaian kredit termasuk pembiayaan yang naik sebesar 12,8% menjadi Rp 110,2 triliun dan fee based income tumbuh sebesar 28,8%. Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 14,7% yoy menjadi Rp 133,2 triliun.
bank bjb juga mencatatkan kinerja positif, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem yang dimiliki dengan produk dan fitur yang terus dikembangkan lewat aplikasi mobile bjb DIGI.
Hingga kini, jumlah pengguna bjb DIGI sudah lebih dari 849.082 pengguna, atau hampir 5 kali lipat dari tahun 2020. Sedangkan QRIS merchant bank bjb juga tumbuh hampir 90 kali lipat dari semula 7.458 merchant di tahun 2020 dan saat ini menjadi lebih dari 655.320 merchant.
Agen Laku Pandai melalui bjb BiSA saat ini tercatat lebih dari 7.589 agen dan kedepannya akan terus dikembangkan melalui skema kerjasama dengan berbagai pihak.
Ekosistem digital bank bjb tersebut menyumbang hampir 40% fee based income bank bjb yang tumbuh 28,8% yoy.
bank bjb akan terus mengembangkan dan mengoptimalkan ekosistem keuangan dalam konsep branchless bank hingga menjadi bagian dari kontributor fee based income yang jauh lebih besar di masa yang akan datang.
Editor-in-Chief Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno, dikutip Selasa (23/8), menyampaikan, tim Fortune Indonesia mencatat 80 persen perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja baik dari sisi pendapatan dan laba bersih. Kondisi ini berbeda dari tahun lalu yang hanya 30 persen yang membukukan pertumbuhan pendapatan.
Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan tersebut juga seiring membaiknya ekonomi Indonesia pada 2021 yang naik 3,69 persen year on year (YoY).
Total pendapatan dari 100 perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 ini pun mencapai Rp 4.381,41 triliun, tumbuh 20,62 persen dibandingkan tahun lalu. Perusahaan yang bisa masuk dalam daftar ini harus memiliki pendapatan Rp 8,41 triliun, hanya Rp 6,5 triliun pada tahun lalu.
Dari total pendapatan Rp4.381,41 triliun, sekitar 48,84 persen di antaranya disumbang oleh 19 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100.
“Terbentuknya sejumlah holding BUMN membuat beberapa perusahaan pelat merah memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan,” ujar Hendra.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano