Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) meminta Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, dipindah ke Jawa Tengah agar tidak mengganggu operasi dan produksi PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).

“Pipa minyak dan gas milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) itu melintas di lokasi pelabuhan tersebut,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Denpasar, Jumat (13/2).

Pihaknya telah mengirim surat kepada pemerintah untuk menggeser lokasinya ke Jawa Tengah.

“Kita sudah sampaikan semuanya. Lebih baik digeser ke Jawa Tengah,” katanya.

Ali mengaku pihaknya telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membutuhkan pelabuhan.

“Pak Ganjar katanya mau bangun pelabuhan besar, di samping untuk pemerataan pembangunan, saya rasa itu lebih bagus,” katanya.

Ia menjelaskan apabila Pelabuhan Cilamaya jadi dibangun di lokasi yang terdapat pipa minyak dan gas pertamina, maka akan mengganggu operasi migas, sekitar 40.000 barel per hari dan gas 200 juta kubik feet per hari (MMSCFD).

“Produksinya akan hilang, dari sisi pertamina potensi produksi yang ada kenapa harus dihilangkan,” katanya.

Untuk itu, Ali menyarankan kepada pemerintah untuk memindahkan lokasi Pelabuhan Cilamaya ketimbang menghentikan potensi produksi migas.

“Padahal lebih mudah mencari lokasi pelabuhan daripada mencari wilayah kerja migas,” katanya.

Selain itu, dampak lanjutannya, yakni dikhawatirkan pipa-pipa tersebut meskipun sudah ditutup, bisa sewaktu-waktu meledak karena pelayanan kapal-kapal besar berkapasitas 13.000 TEUs sangat membahayakan operasi migas offshore.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka