Jakarta, Aktual.co — Tranformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia menyatakan, sebanyak 62 persen lahan kelapa sawit di Kalimantan dikuasai oleh 25 grup bisnis milik para taipan.
“Kalbar adalah provinsi dengan penguasaan lahan terbesar para taipan yakni 1,2 juta ha. Kemudian Kalteng satu juta ha, Kaltim 594 ribu ha, dan Kalsel 158 ribu ha,” kata Plt Direktur Program TuK Indonesia Rahmawati Retno Winarni di Jakarta, Kamis (12/2).
Sementara itu, 32 persen lahan lainnya terletak di Sumatera, empat persen di Sulawesi, dan dua persen di Papua.
Ia mengatakan, di seluruh empat provinsi di Kalimantan tersebut, 25 grup bisnis yang dikendalikan taipan mengontrol bagian penting dari total lahan kelapa sawit.
Menurut Retno, secara rata-rata, lahan kelapa sawit yang dikuasai 25 grup bisnis tersebut setara dengan 98 persen total luasan lahan yang telah ditanami kelapa sawit di Kalimantan.
“Karena lahan yang dikuasai oleh 25 grup bisnis termasuk juga konsesi lahan yang belum ditanami kelapa sawit, persentasenya bisa naik hingga mendekati angka 100 persen, seperti kasus Kalbar dan Kalteng,” katanya.
Berikut 25 grup kelapa sawit yang dikendalikan para taipan berdasarkan riset TuK Indonesia yakni Wilmar, Sinar Mas, IOI, Raja Garuda Mas, Batu Kawan, Salim, Jardine Matheson, Musim Mas, Surya Damai, Genting, Darmex Agro, dan Hanta.
Selanjutnya ada Tiga Pilar Sejahtera, DSN, Sungai Budi, Kencana Agri, Triputra, Sampoerna Agro, Anglo-Eastern, Bakrie, Tanjung Lingga, Austindo, Rajawali, Provident, dan Gozco.
TuK Indonesia merupakan LSM yang berbasis di Jakarta dan bekerja pada isu lingkungan, SDA, dan dampak pembangunan terhadap hak asasi manusia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















