Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mendukung Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan sebagai daerah penyangga pangan IKN Nusantara. Menurutnya, hal ini sekaligus dapat mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Bupati Tapin, Arifin Arpan di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (23/9/2022).

“Kami mendukung upaya Kabupaten Tapin dalam membangun sektor pertanian untuk menjadi penyangga pangan IKN Nusantara. Karena upaya ini dapat mendukung pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” kata Wamentan.

Wamentan Harvick mengatakan sektor pertanian di Kabupaten Tapin memang potensial untuk dikembangkan. Ia pun mendorong agar indeks pertanaman atau produktivitas pertanian di wilayah tersebut untuk semakin ditingkatkan

Sehingga, tambahnya, sektor pertanian di Tapin tidak hanya menyangga pangan tetapi juga menjadi penopang perekonomian masyarakat.

“Saya mendorong agar produktivitas pertanian di Kabupaten terus ditingkatkan lagi untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dan juga penopang perekonomian masyarakat di daerah,” tuturnya.

Bupati Tapin menyakini daerahnya memiliki potensi pertanian yang cukup besar, bila dikembangkan dengan serius oleh seluruh pihak terkait.

Bukan saja tanahnya yang subur dan bisa ditanami dengan berbagai jenis tanaman, baik padi, sayuran maupun buah-buahan, tetapi juga potensi lahan yang cukup luas, yang hingga kini belum dikelola secara produktif.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tapin, pada 2021 luas tanam padi mencapai 85.652 hektare dengan produksi mencapai 423.097 ton.

Luasan tanam dan produksi tersebut, masih memungkinkan bertambah, mengingat proyek strategis nasional Bendungan Tapin maupun irigasi untuk pertanian sudah selesai dibangun.

Melalui irigasi tersebut, ditargetkan bisa mengairi lahan pertanian seluas 5.472 hektare dan mampu meningkatkan intensifikasi indeks pertanaman (IP) dari IP 100, IP 200, IP 300 hingga menjadi IP 400.

Dengan perkiraan itu, peningkatan produksi padi menjadi 476.705 ton (naik sebesar 30.436 ton).

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi