Jakarta, Aktual.co — PT Bayer Indonesia, salah satu perusahaan di bidang farmasi, menginvestasikan dana sebesar 8,1 juta Euro atau senilai dengan Rp124,65 miliar untuk pengembangan kawasan industri mereka di Cimanggis (Cimanggis Plant).

“Tahun 2015 ini kami ingin mengembangkan bisnis kami dengan memproduksi ‘prescription products’ di Cimanggis Plant,” ujar CEO PT Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf di Jakarta, Rabu (11/2).

Ia menjelaskan “prescription products” yang akan diproduksi adalah produk perawatan kesehatan dengan resep dokter seperti antibiotik untuk kanker, antibiotik untuk mencegah stroke, produk anti pengentalan darah, produk anti hipertensi, dan produk perawatan untuk disfungsi menstruasi.

Sebelumnya, Bayer telah menginvestasikan 60 juta Euro atau senilai dengan Rp923,33 miliar untuk memproduksi produk perawatan kesehatan yang sifatnya “consumer care” atau bisa diakses dengan bebas oleh masyarakat seperti vitamin, obat sakit kepala, dan obat nyeri.

Ashraf menilai bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat potensial untuk pengembangan bisnis farmasi dengan pertumbuhan pasar ditargetkan mencapai 5 miliar Euro atau senilai dengan Rp76,94 triliun pada tahun 2020.

“Ini sangat menarik karena tidak banyak negara yang memiliki pertumbuhan pasar sebesar itu, kami juga yakin bahwa dengan ekonomi yang terus tumbuh maka masyarakat kelas menengah akan memiliki akses kesehatan yang lebih baik,” tuturnya.

Berdasarkan data Bayer, Cimanggis Plant mampu memproduksi hingga 32 juta pak produk perawatan kesehatan pada 2014 lalu, dan 70 persen produksinya diekspor ke 30 negara di Eropa, Australia, Asia, dan Timur Tengah.

“Dengan adanya tambahan investasi ini kami menargetkan produksi akan bertambah hingga 50 juta pak dalam lima tahun mendatang,” kata Ashraf.

Pada 2013, Bayer Group mencatat penjualan global sebesar 40,15 miliar Euro dari 289 kantor perwakilan di seluruh dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka