Jakarta, Aktual.co — Selain hidangan dan tempat wisata, Imlek juga dirayakan dengan festival Barongsai, yaitu tarian tradisional China dengan menggunakan sarung yang menyerupai Singa.
Seperti yang diadakan di Lippo Mall Puri yang kembali menggelar delapan festival yang dimulai pada 23 Januari hingga 8 Maret 2015. Festival bertema 8 Lunar Festivals tersebut menyajikan Barongsai Festival, Lantern Festival, Lunar Bazaar, Food Truck Festival, Lokam Festival, Jakarta Ikonik Marketfest, Organic Market Festival, dan Happy Bags Festival (Fukubukuro).
Barongsai sendiri mempunyai sejarah kemunculannya. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum Masehi.
Berdasarkan sejarah, tidak ada Singa di Tiongkok, Singa datang ke Tiongkok dari India dan Srilangka, sesuai dengan penyebaran ajaran agama Buddha pada zaman dynasty Han. Raja Han membuka hubungan dagang dengan dunia luar melalui jalur sutera ke China. Pertukaran kebudayaan yang datang dari Timur ke China seperti tarian dan nyanyian.
Tarian dipertunjukkan dengan menggunakan topeng singa, binatang yang tidak ada di China. Maka pedagang yang berdagang melalui jalur sutera membawa serta singa sebagai hadiah ke Tiongkok, juga dibawa serta pelatih singa. Mulai saat itu dikenal tarian singa atau Barongsai di Tiongkok.
Tarian tradisional Barongsai rakyat Tiongkok sudah ada sejak abad 3 SM. Hal ini berhubungan dengan kisah mitologi yang berkembang pada masa Dinasti Tang (618 – 906). Suatu ketika salah seorang raja bermimpi bertemu dengan mahluk yang menyelamatkanya. Keesokan hari sang raja bertanya kepada salah seorang menterinya dan menceritakan bentuk mahluk yang hadir dalam mimpinya.
Menteri, mangatakan bahwa mahluk itu adalah singa yang datang dari Barat (India). Raja kemudian memerintahkan agar Menteri membuat replika mahluk yang menyelamatkan hidupnya. Sejak saat itu singa menjadi simbol keberuntungan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Walaupun Singa bukan binatang asli Tiongkok, kreasi bentuknya digunakan sebagai hadiah bagi kaisar dari generasi ke generasi. Ragam hias bentuk singa pun tidak terlau banyak muncul dalam ragam hias Tiongkok tradisional karena ragam ini diperkenalkan oleh pengaruh Budhisme yang masuk ke Tiongkok sebagai simbol pembela kebenaran dan penjaga bangunan suci.
Barongsai akan dipentaskan pada perayaan tradisional Tiongkok, misalnya Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Tarian ini biasanya ditampilkan sebagai sebuah tarian yang diiringi oleh tabuhan kendang dan genderang, juga simbal, alat-alat musik khas Tiongkok. (Bersambung……..)
Artikel ini ditulis oleh:















