Jakarta, Aktual.co — Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Kepri mulai meningkatkan pengawasan terhadap produk makanan mengantisipasi beredarnya produk tanpa izin dan mengandung zat berbahaya bagi kesehatan menjelang Hari Raya Imlek.

“Hari ini kami mulai mengintensifkan pengawasan pada sejumlah pasar dan tempat-tempat perbelanjaan yang banyak menjual produk impor untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Imlek,” kata Kasi Pemeriksaan Penyidikan Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Kepri, Mardianto di Batam, Rabu (11/2).

Ia mengatakan, kawasan yang menjadi sasaran ialah pusat perdagangan Jodoh-Nagoya, Baloi, Batam Centre di Kota Batam. Serta wilayah lain di Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang.

“Sejauh ini memang belum ditemukan produk tidak berizin ataupun terlarang yang beredar di pasar. Namun kami tetap terus akan melakukan pengawasan dan razia,” kata dia.

Mardianto mengatakan, Kepri khususnya Batam merupakan wilayah yang dekat dengan Malaysia dan Singapura.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak merayakan Hari Raya Imlek, kata dia, banyak produk yang diimpor dari kedua negara tersebut.

Kepala BPOM Kepri, Setiamurni sebelumnya mengatakan Gubernur Kepri Muhammad Sani, BC, Dinkes, Kepolisian. Kami berkoordinasi untuk mengantisipasi masuknya produk luar secara ilegal di Kepri, khususnya Batam yang merupakan kawasan bebas.

Wilayah Kepri, khususnya Batam yang merupakan daerah perdagangan bebas dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura sering kali dimanfaatkan jaringan penyelundup produk impor ilegal termasuk kosmetik dan makanan yang mengandung bahan berbahaya.

“Gubernur (Muhamad Sani) dan pimpinan instansi lain di Kepri menyambut positif atas keinginan BPOM untuk bersinergi dalam pengawasan obat dan makanan yang peredarannya tidak memiliki izin di wilayah Kepri,” kata dia.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan barang-barang dengan kandungan berbahaya beredar luas di tengah-tengah masyarakat sehingga untuk mengawasinya butuh kerja sama berbagai instansi.

“Dengan koordinasi, kami harapkan setiap penindakan oleh BPOM atas temuan barang ilegal bisa didukung semua instansi. Sehingga kerjanya akan lebih maksimal,” kata Setiamurni.

Setiamurni mengimbau agar masyarakat selalu teliti dan waspada terhadap maraknya barang-barang impor ilegal tanpa izin edar BPOM, mengandung bahan berbahaya yang bisa membahayakan jika dikonsumsi.

“Muara dari semua itu kan pada masyarakat, jika masyarakat teliti dan tidak mau membeli secara otomatis barang-barang tersebut tidak beredar di Kepri,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: