Jakarta, aktual.com – Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir melihat momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi sebagai penyemangat bagi umat Islam, khususnya MES, untuk bersinergi mengakselerasi ekonomi syariah.
disampaikan Erick dalam acara Silaknas MES bertajuk “Penguatan Kolaborasi Untuk Akselerasi Ekonomi Syariah Kontributif” di Jakarta, Sabtu (8/10), yang juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Badan Penggerak MES Mahfud MD dan Serangkaian pengurus, inti wadah ekonomi syariah nasional.
Erick Thohir menyebut ekonomi syariah menjadi salah satu pondasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karenanya Erick Thohir terus mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang bahkan menjadi pemain utama global.
“Jika salat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara kita. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekonomi syariah bangsa kita memimpin paling depan,” ujar Erick Thohir dilihat di akun Instagram @erickthohir, Senin (10/10/2022).
Erick mengungkapkan, sudah mempersiapkan beberapa program kerja untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
“Dengan rencana kerja yang telah kami siapkan di @mes.indonesia, Insyaallah roda-roda ekonomi syariah di Indonesia bisa melaju kencang,” ungkapnya.
Salahsatunya ialah pengembangan industri halal di antaranya program edukasi, pendampingan sertifikasi produk halal dan pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH).
“Alhamdulilah sudah ada 729 UMKM Binaan dan 160 pendamping PPH dari MES tahun ini. Kita terus mengembangkan ekosistem kawasan kuliner halal berbasis komunitas, budaya dan kearifan lokal. Piloting di Kampung Wisata Kauman Solo didukung penuh pemerintah setempat; pembentukan, revitaslisasi dan optimalisasi badan-badan otonom MES untuk mendukung program pengembangan ekonomi syariah,” beber Erick.
Lanjut Erick menyampaikan MES terus mendorong kualitas produk halal yang memiliki standar tinggi. Pasalnya, MES menerapkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang menjadikan MES sebagai satu-satunya organisasi ekonomi syariah tersertifikasi
“MES juga mengembangkan, sosialisasi dan piloting proyek skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berbasis syariah,” terangnya.
Erick juga menargetkan dengan kerja keras yang konsisten pertumbuhan ekonomi sebesar 5% setiap tahun diharapkan dapat terus tercapai hingga tahun 2045.
“5% setiap tahun sampai 2045 adalah angka yang wajar tapi tidak mudah bahwa bagaimana dengan kondisi dunia yang terombang-ambing justru kita punya potensi yang terus tumbuh. Kalau kita bisa fokus kepada empat pertumbuhan ekonomi yang kita bisa dorong bersama-sama,” ungkap Erick.
Selain dari ekonomi syariah, pertumbuhan ekonomi Indonesia datang dari hilirisasi dan industrialisasi Sumber Daya Alam (SDM) Indonesia yang melimpah, ia menekankan agar bahan mentah perlu diolah terlebih dahulu di Indonesia sebelum di ekspor ke luar negeri.
“Satu bagaimana sekarang kita harus memastikan sumber daya alam kita dapat dihilirisasi dan di industrialisasi di Indonesia kita sudah waktunya bahwa sumber daya kita raw material kita tidak boleh dikirim mentah-mentah seperti yang dahulu,” terangnya.
Begitu juga dengan sektor pangan yang perlu mendapat dukungan dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, tidak hanya itu melainkan juga menjadi lumbung pangan dunia.
“Pertumbuhan lain yang kita harapkan bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia. Kelautan kita merupakan ekonomi yang hari ini masih belum mencapai potensinya,” jelas Erick.
Dan tentu saja, kata Erick pengembangan ekonomi digital yang diprediksi akan menembus 4.500 triliun pada 2030, menjadikan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Ketiga digitalisasi ekonomi. Ekonomi digital kita tahun 2030 akan mencapai 4500 triliun, angka yang luar biasa ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40%,” ujar Erick.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano
















