Jakarta, Aktual.co — Perkembangan tanaman bioteknologi (biotek) secara global mengalami peningkatan yang cukup siginfikan setiap tahunnya. Pada tahun 2014, tercatat 181,15 juta hektar (ha) tanaman biotek ditanam secara global, luasan tersebut meningkat lebih dari 6 juta ha dibandingkan tahun sebelumnya.
“Akumulasi luasan tanaman biotek yang ditanam sampai 2014 kurang lebih 80 persen dari total luasan lahan di Tiongkok,” ujar Pendiri International Service for the Acquisition of Agri-Biotech Application (ISAAA), Clive James di Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (11/2).
Lebih lanjut dikatakan James, luasan penanaman biotek secara global telah meningkat lebih dari 100 kali lipat sejak pertama kali ditanam pada tahun 1996. “Lebih dari sepuluh tanaman biotek penghasil pangan dan serat telah memperoleh persetujuan untuk dibudidayakan dan dikomersialkan di seluruh dunia.”
Di Asia, Tiongkok dan India merupakan negara berkembang yang terus memimpin budidaya tanaman biotek. Kedua negara tersebut membudidayakan tanaman biotek dengan masing-masing luasan lahan mencapai 3,9 juta ha dan 11, 6 juta ha di tahun 2014.
“Dari data ekonomi, para petani di Tiongkok yang membudidayakan tanaman biotek memperoleh keuntungan USD16,2 miliar sejak introduksi pada tahun 1996,” terang James.
Negara lainnya di Asia yang juga mulai mengembangkan budidaya tanaman biotek secara komersial, yaitu Vietnam dan Indonesia. Untuk Indonesia, kata James, tanaman tersebut meliputi jenis hibrida jagung biotek dan tebu toleran kekeringan.
Sementara untuk Afrika dan Amerika Latin, Afrika Selatan tercatat sebagai negara yang mendududki peringkat pertama membudidayakan tanaman biotek pada 2014, dengan lahan biotek seluas 2,7 ha.
Untuk Sudan, mereka meningkatkan luasan kapas bioteknya sebesar 50 persen di 2014, sedangkan untuk Kenya, Kamerun, Mesir, Ghana, Malawi, Nigeria, dan Uganda masih melakukan percobaan lapangan pada tanaman pangan, seperti padi, jagung, gandum, sorgum, pisang, singkong, dan ubi jalar.
Di Amerik Latin, Brazil menempat peringkat pertama dan kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) untuk tanaman biotek yang ditanam pada tahun 2014. Degan luasan mencapai 4,2 ha, meningkat 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh: