Beranda Internasional Erdogan: Korban Meninggal Akibat Ledakan Tambang Batubara Bertambah Jadi 41 Orang

Erdogan: Korban Meninggal Akibat Ledakan Tambang Batubara Bertambah Jadi 41 Orang

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat meninjau lokasi ledakan tambang batubara di Bartin (Anadolu Agency)

Ankara, aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan jumlah pekerja yang tewas dalam ledakan di sebuah tambang batu bara di utara Turki utara bertambah menjadi 41 orang. Erdogan menjelaskan Sedikitnya 110 penambang sedang bekerja di poros saat ledakan terjadi pada Jumat malam.

Erdogan pun membatalkan rencana melakukan kunjungan ke provinsi Diyarbakir dan mendatangi lokasi kejadian ledakan tersebut di kota Amasra. Di sana, dirinya mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan para pekerja telah selesai.

Dilansir dari Anadolu Agency, Erdogan mengatakan Turki mengerahkan semua kemampuannya untuk mengatasi situasi setelah ledakan, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang kehilangan kerabat mereka dalam insiden tersebut. Presiden juga mendoakan agar para korban luka-luka lekas sembuh.

Dia mengatakan dukungan akan segera diberikan kepada para pekerja yang terluka, serta keluarga korban tewas.

“Investigasi atas insiden tersebut sedang berlangsung. Kami tidak lagi ingin melihat kekurangan atau risiko yang tidak perlu di tambang kami. Turki melakukan segala upaya untuk mengatasi masalah semacam itu dengan bantuan teknologi canggih,” kata Erdogan pada Sabtu (15/10) kemarin.

“Saya percaya sarana lokal dan nasional kita akan cukup untuk memberikan perubahan struktural yang kita butuhkan dalam hal ini. Pada pertemuan Kabinet kami, kami akan segera menentukan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” sambungnya.

Menurut Menteri Energi Fatih Donmez, temuan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh fireamp, gas yang mudah terbakar di tambang. Sebanyak 11 pekerja yang terluka masih dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan kondisi lima dari enam pekerja yang dirawat di Istanbul berada dalam kondisi sangat kritis, dan menggunakan ventilator karena luka bakar yang parah.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson