Jakarta, Aktual.co — Tokoh olahraga nasional, Agum Gumelar mengatakan, persiapan dan pentahapan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2015, merupakan setengah keberhasilan Jawa Barat.
“Bila ingin sukses, Jabar harus melakukan persiapan dan menuntaskan tahapan yang baik, karena segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik adalah setengah dari keberhasilan,” kata Agum Gumelar dalam Diskusi Olahraga Jabar di Bandung, Selasa (10/2).
Ia menyebutkan, PON XIX/2016 merupakan ajang strategis bagi Jawa Barat sekaligus membuktikan bahwa Jabar bisa mengulang sukses penyelenggaraan PON V/1961 yang juga digelar di provinsi itu.
Untuk merealisasikan sukses penyelenggaraan pesta olahraga itu, semangat masyarakat Jabar harus mulai dibuka bahwa PON XIX/2016 yang digelar di Jabar adalah kerja bersama masyarakat Jabar dan harus menjadi tanggung jawab bersama warga Tatar Pasundan itu.
“Semangat masyarakat Jabar harus dibuka, dilibatkan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap PON XIX/2016. Baik buruknya gelaran PON adalah baik jeleknya Jabar,” kata Agum.
Ia menyatakan sependapat agar Jabar mengibarkan dua sukses utama yakni sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi.
Sukses penyelenggaraan harus disikapi dengan baik, dipersiapkan secara matang sehingga pada saat penyelenggaraannya semuanya berjalan “on the track”.
Target Jabar meraih Juara Umum atau Jabar Kahiji, menurut Agum Gumelar, merupakan hal yang wajar sebagai tuan rumah dan daerah yang memiliki prestasi dan sistem pembinaan yang diperhitungkan di tingkat nasional.
Bila pada PON XVIII/2012 di Riau meraih runner up, menurut dia sebagai tuan rumah wajar menargetkan juara umum. Tapi jadi juara umum diperlukan kesungguhan kerja dari pembinaan. Prestasi yang diraih harus murni dan jangan sampai prestasi diraih dengan menghalalkan segala cara.
“Prestasi dari kemampuan dari atlet Jabar, itu harapan saya sebagai masyarakat Jabar. Meraih target jangan diraih dengan menghalalkan segala cara, itu yang tidak bagus,” katanya.
Selain itu ia mendorong sistem penyelesaian masalah yang baik dan elegan atas permasalahan yang muncul dalam organisasi sehingga bisa menemukan solusi yang ideal dan terbaik bagi pembinaan olahraga.
“Terkait permasalahan, harus selesaikan dengan baik, dengan cara musyawarah, cara komunikasi dan jangan masing-masing merasa benar. Itu demi untuk Jabar,” kata Agum Gumelar menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh:

















