Ferdy Sambo
Sidang eksepsi Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan. (DOK/ANT)

Jakarta, Aktual.com – Staf Humas PN Jaksel Djuyamto menyangkal, informasi yang beredar di masyarakat terkait sidang Ferdy Sambo dan kawan-kawan dilakukan secara tertutup.

Dia mengklaim, sidang Ferdy Sambo tetap dilaksanakan secara terbuka dalam arti memberikan akses persidangan bagi masyarakat umum, lembaga negara pemantau atau pengawasan seperti Komisi Yudisial RI, Komisi Kejaksaan, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Untuk para awak media cetak, online, serta wartawan foto juga dapat melihat serta untuk mengikuti dinamika persidangan,” tutur Djuyamto di Jakarta, Selasa (25/10).

Selain itu kata dia, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga sudah menyediakan layar monitor beserta audio yang ada di depan ruang sidang utama untuk dapat disaksikan awak media pers, sehingga setiap informasi mengenai persidangan dapat disampaikan kepada publik.

Namun, menurut dia, ada keterbatasan untuk melakukan siaran langsung saat agenda pembuktian keterangan saksi-saksi dalam sidang Ferdy Sambo, karena hal itu merupakan kewenangan majelis hakim berdasarkan ketentuan UU demi kepentingan integritas pembuktian.

UU dimaksud adalah pasal 159 ayat 1 KUHAP maupun pasal 14 UU nomor 12 Tahun 2005 tentang ratifikasi konvensi ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) dimana dalam praktik peradilan yang menarik publik, diperbolehkan melakukan siaran langsung ataupun tidak saat agenda keterangan saksi-saksi (pembuktian) sesuai dengan kewenangan majelis hakim.

Selain itu PN telah melakukan kesepakatan dengan TV Poll yang difasilitasi Dewan Pers bahwa siaran langsung akan ada pembatasan yaitu pada saat pembuktian/keterangan saksi-saksi.

Sementara, untuk pembacaan surat dakwaan, eksepsi, tanggapan terhadap eksepsi, putusan sela, keterangan terdakwa, pembacaan tuntutan pidana, pledoi, dan pembacaan putusan tetap dapat dilakukan siaran langsung.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu