Ramallah, Aktual.com – Empat warga Palestina ditembak hingga tewas oleh tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem pada Kamis (3/11), kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Dua dari empat warga Palestina itu tewas ditembak tentara Israel dalam razia-razia di Tepi Barat.
Dua lainnya adalah seorang milisi, yang ditembak di sebuah toko daging di Kota Jenin, Tepi Barat, dan seorang warga yang diduga menikam petugas di Yerusalem.
Kekerasan meningkat di wilayah-wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir setelah Israel melakukan tindakan keras sebagai respons atas sejumlah serangan jalanan di kota-kota.
Situasi keamanan yang memburuk menjadi salah satu faktor yang membuat kubu sayap kanan meraih banyak suara dalam pemilihan pada Selasa (1/11).
Mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang konservatif diperkirakan akan meraih lagi kursi jabatan yang pernah dia duduki.
Pada Rabu (2/11) malam, tentara Israel merazia Beit Duqu, Tepi Barat, kota asal seorang warga Palestina sebeumnya tewas ditembak setelah menyerang pos pemeriksaan dengan mobil.
Warga di kota itu melempari tentara dengan batu dan bom molotov, yang dibalas dengan tindakan untuk membubarkan massa dan tembakan, kata militer Israel.
Seorang warga Palestina berusia 45 tahun tewas dalam insiden itu, kata Kemenkes Palestina.
Menurut kemenkes, seorang warga Palestina juga tewas di Jenin dan empat orang terluka.
Militer Israel membenarkan pasukannya sedang melakukan operasi di kota itu, tetapi tidak berkomentar tentang kematian dua warga Palestina tersebut.
Di kawasan Kota Tua, Yerusalem, polisi Israel mengatakan seorang Palestina menikam seorang tentara yang sedang melakukan pencarian.
Petugas lalu menembaknya hingga tewas, kata polisi, yang menyebut pelaku sebagai penduduk Yerusalem Timur.
Petugas medis mengatakan seorang aparat menderita luka tembakan, yang menurut media Israel diakibatkan oleh peluru nyasar.
Insiden itu terjadi di dekat Al Aqsa, salah satu masjid utama bagi umat Islam dan menjadi simbol nasionalisme Palestina.
Kompleks masjid itu diyakini oleh kaum Yahudi sebagai lokasi dua kuil kuno. Kelompok sayap kanan Israel meminta agar ibadah Yahudi diizinkan di tempat itu, yang dianggap oleh warga Muslim sebagai provokasi. (Reuters)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin