Jakarta, Aktual.co — Politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin mengkritisi sikap Kompolnas yang dinilai cenderung membuat suasana ditengah konfliknya Polri-KPK menjadi semakin keruh.
Hal itu menyusul pernyataan anggota Kompolnas yang mengumumkan secara terbuka calon-calon Kapolri, namun satu dengan lainnya berbeda.
“Kompolnas membingungkan. Disela- sela ramenya konflik Polri-KPK ternyata Kompolnas ikut menambah keruh suasana,” kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, di Jakarta, Selasa (10/2).
Seperti diberitakan, awalnya diumumkan ada sembilan orang yang akan diajukan, lalu kemudian diralat hanya tujuh hingga lima, terakhir calon dirampingkan dan dicoret dua orang yaitu komjen Budi Waseso dan komjen Putut Eko Bayuseno
Karena itu, dia menyarankan, agar Kompolnas untuk menahan diri dan lebih bijak dalam membuat sejumlah pernyataan ke publik, terutama yang menyangkut kridibilitas seseorang.
“Dilingkungan TNI/Polri ada etika yang harus  dipegang dan diikuti oleh para pimpinan dan pejabat personalianya : seleksi untuk promosi jabatan dilakukan dengan ketat tapi bersifat rahasia . Mengapa harus rahasia ? Ya karena menyangkut kredibilitas calon , agar tidak muncul fitnah , isu , rumor dan gosip dilingkungan calon itu sendiri , bahkan jangan sampai terjadi saling jegal dan saling fitnah . Suasana kebatinan “ jiwa korsa “ atau l`esprit de corps itu harus tetap dijaga dan dipelihara,” bebernya.
“Seharusnya menjaga suasana persatuan dan kesatuan dilingkungan Polri juga menjadi peran Kompolnas .  Seleksi terbuka dengan melibatkan publik itu mungkin tak dilarang , tapi kalau tiap hari ada pengumuman soal calon Kapolri , sebaiknya dihindari,” tegas Anggota Komisi I DPR RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang